JAGA KEBUTUHAN BAHAN BAKU
Di saat kritis seperti sekarang ini, menjaga suplai bahan baku menjadi hal penting. Mencakup kebutuhan raw material di lingkup industri otomotif tier 1, 2, hingga 3. Tentunya belum semua bisa diproduksi di dalam negeri, melainkan masih butuh pasokan bahan baku impor, terutama dari Cina dan Jepang.
“Kami terus berkoordinasi dengan Gaikindo, termasuk mengenai terjaganya kebutuhan bahan baku di tengah dampak Covid-19. Rata-rata industri otomotif ini masih punya cadangan bahan baku yang cukup. Kami juga mengikuti informasi bahwa beberapa industri di Cina dan Jepang, mulai kembali normal berproduksi,” jelas Agus Gumiwang Kartasasmita, Menteri Perindustrian, melalui keterangan tertulis (6/3).
Industri otomotif juga diusulkan kebagian jatah penurunan harga gas di level 6 dolar AS per juta MMBTU (Metric British Thermal Unit). “Kami telah meminta tambahan sekitar 430 perusahaan yang sektor industrinya sudah ada dalam Peraturan Presiden Nomor 40 Tahun 2016 tentang Penetapan Harga Gas Bumi,” lanjut Agus (18/3).
Masih menurut Menperin Agus, pada prinsipnya Presiden menyetujui untuk memasukkan usulan tambahan dari industri tersebut. Pihaknya telah memperhitungkan kebutuhan gas industri pada tahun ini sebesar 2.400 juta kaki kubik per hari (Million Standard Cubic Feet per DAY/MMSCFD).
“Sedangkan untuk tahun depan kebutuhannya akan mencapai 2.600 MMSCFD, dan pada 2024 kebutuhannya sebesar 3.600 MMSCFD,” ungkap Menperin. Sementara itu, produksi gas dari dalam negeri diperkirakan sekitar 7000 MMSCFD. Jadi kalau kami lihat, kebutuhan gas industri sebetulnya pada 2020 ini hanya sepertiga dari produksi gas nasional,” imbuhnya.
Rata-rata industri otomotif ini masih punya cadangan bahan baku yang cukup
Agus Gumiwang Kartasasmita Menteri Perindustrian