VOLKSWAGEN 181
Suzuki Jimny LJ80 tersebut merupakan karya kedua dari bapak tiga anak ini. Karya pertamanya yakni VW 181, atau yang lebih dikenal dengan VW Safarai yang juga sudah full kayu. “Awalnya memang saya bikinnya VW Safari dulu. Prosesnya cukup lama, sampai tiga bulanan karena kan masih banyak ngeraba semua,” jelas Fawaz Salim, kreator dan pemilik kendaraan.
Berbeda dengan Jimny, penggunaan kayu untuk unit VW Safari ini menggunakan kayu jati. “Kayunya menghabiskan kira-kira 1,7 kubik, kalo kualitasnya sama saja,” ucapnya.
Menariknya, terdapat beberapa cap dari Perhutani mengenai penggunaan kayu. Sebagai bentuk legalitas kayu yang dipakai. Karena kalau kayu tidak legal, bisa jadi masalah. Tak hanya itu saja, pihak Perhutani juga sampai mengeluarkan surat-surat mengenai kayu yang dipakai. Sayang, karena keterbatasan waktu dan penyimpanan suratsurat di brankas, OTOMOTIF tak sempat mendokumentasikannya.
Ok, balik lagi ke VW Camat (sebutan lain VW Safari-red). Penggunaan sasis tersambung pada mobil keluaran tahun 1974 ini juga menjadi kendala saat melakukan perubahan. “Sama seperti mobil sedan, jadi bagian tengah itu kita lapisi saja. Yang orisinal dari bahan pelat tetap kita pakai sebagai kekuatannya,” kata Fawaz.
Bukan hanya bodi mobil, dop yang terpasang pada pelek juga dibikin dari kayu. Totalitas Fawaz dalam permainan kayu di mobil ini sangat tuntas.
Ia juga mengatakan, VW Safarinya ini sudah dikendarainya hingga ke Yogyakarta tanpa mengalami keluhan mesin ataupun bodi. “Saya bawa ke acara di Yogya, nyetir sendiri aman,” ungkapnya.
Fawaz juga mengatakan untuk uang yang harus dikeluarkan dalam memodifikasi mobil ini juga berkisar Rp 200 juta. “Kurang lebih mah sama kok, cuma ini kan pakai kayu jati,” jelasnya.