Ajang Guyub Penggemar Mobil Kuno
SURABAYA – Perhimpunan Penggemar Mobil Kuno Indonesia (PPMKI) Pengprov Jatim kembali menggelar gathering Minggu (31/10). Gathering pagi itu merupakan kumpul-kumpul mereka yang kedua tahun ini, setelah digelar pada April lalu. Meski diadakan di tengah pandemi dan dihadiri banyak anggota, prokes ketat terus dijaga selama acara.
Ketua PPMKI Pengprov Jatim Hiapy Suryakusuma menjelaskan bahwa pihaknya memang rutin menggelar gathering 3–4 bulan sekali. ”Tujuannya, kita tetap guyub dan bisa terus bertukar informasi,” jelasnya. Sebab, bukan rahasia lagi bahwa mencari
Ketua PPMKI Pengprov Jatim mobil kuno memang susah.
Tidak hanya itu, cara perawatannya pun tidak mudah. ”Jadi, kita sering kali bertukar informasi soal mobil kuno sampai cari onderdil yang asli ataupun cara merawatnya gimana,” sambungnya.
Dalam mengoleksi mobil kuno, kata
Hiapy, hal yang paling membanggakan adalah bisa menemukan mobil kuno yang semuanya masih orisinal. ”Sebab, cari yang dari luar dan dalam semuanya masih orisinal itu susah. Atau seenggaknya yang sudah direstorasi. Jadi, sudah kelihatan cling gitu,” ceritanya.
Namun, ada hal menarik yang dijelaskan Hiapy soal mengoleksi mobil kuno. Karena sudah pasti membutuhkan ketelatenan dan banyak dana untuk hobi tersebut, para penghobi mobil kuno punya cara sendiri. ”Karena saya juga pencinta mobil kuno, saya menyesuaikan diri dengan nggak harus punya banyak uang untuk mewujudkannya,” jelasnya.
Caranya, mengasah kreativitas dalam mewujudkan mobil kuno. ”Kayak gimana cara kita mengembalikan sebuah mobil itu menjadi seorisinal mungkin,” terangnya. Trik seperti itu bisa mengurangi pengeluaran daripada membeli mobil kuno yang sudah utuh dengan part-part yang semuanya orisinal.
Dalam kumpul-kumpul di Waroeng Joglo Merah Putih MERR, Surabaya, tersebut, dia mengungkapkan bahwa hari itu ada mobil tertua tahun 1946. ”Selain itu, ada mobil mantan Presiden Soekarno yang buatan Rusia. Tahunnya kalau nggak salah 1953 atau 1967. Saya agak lupa,” terangnya.
Total mobil kuno yang berkumpul pagi itu sebanyak 69 unit. Dan, itu semua berasal dari anggotanya yang tersebar di seluruh Jatim. ”Dari yang deket-deket kayak Surabaya, Mojokerto, sampai yang paling ujung Banyuwangi ada,” tambahnya.