Deltras Sidoarjo Latihan Blusukan Keliling Kampung
SIDOARJO – Deltras Sidoarjo menjadi ’’tim musafir’’. Mereka tidak menetap di satu tempat. Tim berjuluk The Lobster itu meninggalkan Lapangan Jenggolo, Sidoarjo, yang selama ini menjadi tempat latihan.
Apa maksudnya? Ternyata, Deltras punya program anyar. Yakni, menggelar latihan blusukan. The Lobster berlatih di lapangan kampung-kampung di Sidoarjo. Kemarin Deltras berlatih di dua lapangan berbeda. Saat pagi, tim berlatih di Lapangan Pagerwojo. Lalu, berlanjut di Lapangan Tulangan saat sore.
’’Program ini akan kami lakukan selama satu pekan ke depan sebelum laga pertama digelar,’’ kata CEO Deltras Amir Burhannudin kepada Jawa Pos. Deltras akan menghadapi Assyabaab Bangil di laga perdana Liga 3 Jatim pada 8 November nanti. ’’Latihan di kampung nanti hanya game internal. Tidak ada uji coba,’’ tambahnya.
Amir punya alasan mengapa menjalankan program latihan keliling. Itu merupakan jawaban atas antusiasme warga Sidoarjo dengan kembalinya Deltras. ’’Ada banyak suporter yang meminta ke kami. Boleh dong kalau Deltras latihan di lapangan kampung? Setelah dipertimbangkan, kenapa tidak? Toh visi kami ingin agar Deltras bisa dilihat dan dirasakan warga Sidoarjo,’’ kata pria asal Tuban itu.
Lagi pula, tidak sembarangan lapangan yang dipilih. Memang, banyak kampung yang bisa disambangi. Namun, pihak manajemen juga harus melihat bagaimana kualitas rumput lapangan. Soal kampung mana saja yang sudah masuk list, Amir ingin memberi warga kejutan. ’’Yang jelas, sudah ada beberapa titik,’’ jelasnya.
Yang pasti, pihak manajemen mendapat kemudahan dalam memakai lapangan kampung untuk latihan. ’’Ada lapangan yang peminjamannya langsung diurus pihak desa. Ada juga dari Deltamania yang mengurus lapangan. Mereka melobi pengelolanya. Jadi, jadwal latihan tim tinggal menyesuaikan,’’ jelas pria yang juga wakil ketua Asprov PSSI Jatim itu.
Program tersebut termasuk baru dalam klub Indonesia. Amir berharap kegiatan tersebut bisa membuat pemain, pelatih, ofisial, hingga manajemen bisa semakin dekat dengan Deltamania. ’’Karena kekayaan Deltras yang sesungguhnya itu adalah suporter. Kalau sponsor dan lainnya, itu kan pasti ada batasnya. Tapi, kalau dukungan suporter, itu tidak pernah ada batasnya,’’ pungkas Amir.