Dalam Sepekan, Dua Nyawa Melayang
GRESIK – Padatnya arus kendaraan di Kota Pudak membuat kondisi lalu lintas terbilang rawan. Dalam pekan pertama Oktober ini, sedikitnya terjadi 13 kejadian kecelakaan yang ditangani jajaran Satlantas Polres Gresik. Bahkan, terdapat dua nyawa melayang akibat kecelakaan dalam sepekan terakhir.
Kasatlantas Polres Gresik AKP Engkos Sarkosi menyatakan bahwa faktor penyebab kecelakaan didominasi kelengahan pengemudi. Bahkan, dilihat dari usia korban, didominasi usia produktif, yakni 16 sampai 30 tahun. ’’Mulai melebihi batas kecepatan hingga tata cara mendahului. Termasuk tidak tertib berlalu lintas, misalnya bermain handphone saat berkendara,’’ tuturnya.
Meski demikian, upaya penindakan terus dilakukan. Mantan Kapolsek Sokobanah, Sampang, itu menyatakan akan terus meningkatkan patroli pada jalur rawan laka. Baik di wilayah Kecamatan Manyar, Bungah, Menganti, maupun Driyorejo. ’’Kami juga berkoordinasi dengan Kapolsek jajaran untuk meningkatkan upayaupaya dan langkah-langkah dalam menekan kejadian laka di wilayahnya,’’ jelas alumnus Akpol 2012 itu.
Salah satu peristiwa kecelakaan maut dialami Ayu Septiani. Perempuan 20 tahun asal Jombang itu meregang nyawa setelah gagal menyalip truk saat melintas di Jalan Raya Desa Sumput, Kecamatan Driyorejo, pada Sabtu (9/10).
Kanitlaka Satlantas Polres Gresik Ipda Suharto menambahkan, kecelakaan maut itu bermula ketika korban mengendarai motor matik S 3673 YL sekitar pukul 05.45 WIB. Melaju dari arah selatan menuju utara. ’’Saat itu korban hendak mendahului dari sisi kanan truk trailer S 9097 HD yang berjalan searah di depannya,’’ beber Suharto.
Nahas, Ayu Septiani diduga kurang memperhatikan arah depan dengan jelas dan tidak menjaga jarak aman. Motor yang dikendarai akhirnya menyenggol trailer hingga membuatnya terjatuh dan tergilas ban.
’’Korban meninggal di tempat kejadian perkara dan langsung dibawa ke RS Anwar Medika Sidoarjo untuk keperluan visum et repertum,’’ tandasnya.