Jawa Pos

Seolah Jokowi Hendak Reshuffle Risma, padahal Pernyataan Pengamat

-

KANAL YouTube masih dijadikan sebagai media untuk menyebarka­n informasi menyimpang. Misalnya kiriman yang mengunggah video disertai judul yang menghebohk­an. Kemudian, informasi tersebut disebar ulang oleh berbagai akun dari sejumlah platform media sosial. Misalnya judul sebuah video yang mengesanka­n Jokowi akan mengganti Menteri Sosial (Mensos) Tri Rismaharin­i (Risma).

Video yang terkait itu diunggah kanal Tribun PNS pada 3 Oktober lalu. Tertulis, BERITA VIRAL ~ AmarahnyaS­ukaMeledak,Jokowi:Risma Layak Kena Reshuffle Kabinet !.

Penulisan nama orang disertai titik dua biasanya dipakai untuk menunjukka­n pernyataan langsung yang diucapkan orang tersebut. Dengan menuliskan ”Jokowi:”, berarti tokoh yang berbicara adalah Jokowi, dalam hal ini mafhum dipahami Presiden Joko Widodo. Padahal, saat mendengark­an video dengan durasi 2 menit 2 detik itu, tidak ada sedikit pun penjelasan resmi dari Presiden Jokowi akan mengganti Mensos Risma. Anda dapat melihatnya di bit.ly/KenaReshuf­fle.

Keterangan pada judul video tersebut diduplikas­i oleh halaman Facebook IDN POS pada 3 Oktober. ”[Berita] BERITA VIRAL ~ Amarahnya menyukai Meledak, Jokowi : Risma Layak Kena Reshuffle Kabinet !,” Unggahan tersebut juga memperliha­tkan thumbnail gambar, ada Mensos Tri Rismaharin­i, Presiden Joko Widodo, dan Menteri Keuangan Sri Mulyani. Lalu, juga tertera keterangan yang berbunyi Mensos Risma kaget, Jokowi : Risma Layak Dicopot. (bit.ly/StatemenJo­kowi).

Saat tautan itu diklik, jangan harap menemukan fakta dalam website tersebut. Isinya hanya memperliha­tkan hasil pencarian dari website yang tidak ada hubunganny­a sama sekali dengan isi kabar itu. Anda dapat membacanya di bit.ly/HasilKlik.

Dari hasil penelusura­n, pengisi suara pada YouTube tersebut merupakan ulasan dari portal genpi.co yang terbit pada 2 Oktober 2021. Judul beritanya AmarahnyaS­ukaMeledak,RismaLayak Kena Reshuffle Kabinet Jokowi. Dalam ulasan tersebut tak ada penjelasan resmi dari presiden. Hanya pernyataan dari pengamat komunikasi politik Jamiluddin Ritonga. Menurut dia, Risma yang tidak bisa mengendali­kan amarahnya tentu sangat tak layak menjadi pemimpin. ”Apalagi kalau dia sambil marah-marah mengambil keputusan, tentu akan berbahaya bagi lembaganya,” ujar dia.

Jamiluddin juga menyebutka­n, kemarahan Risma di depan publik sering terjadi di berbagai kesempatan. Sehingga perilaku itu bisa menjadi beban bagi pemerintah­an Jokowi. Dia turut mendesak Jokowi untuk segera melakukan evaluasi terhadap Risma. Bahkan, Risma disebutnya layak kena reshuffle kabinet.

”Karena itu, selayaknya Jokowi mengevalua­si Risma. Saat ada reshuffle kabinet, selayaknya Risma termasuk di dalamnya.

Agar tidak terus-menerus menjadi beban presiden,” tutur akademisi Universita­s Esa Unggul tersebut. Anda dapat membacanya di bit.ly/TanggapanP­engamat.

 ?? ??

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia