Jawa Pos

Cari Saudara Angkat

-

IBARSJAH Danu tidak berdarah Papua. Namun, pelatih tim voli Jawa Timur (Jatim) itu punya ikatan kuat dengan Bumi Cenderawas­ih. Ibar lahir di Biak pada 21 Januari 1969. Ayahnya orang Cirebon. Sang ibu berasal dari Mojokerto. Keduanya berprofesi guru.

”Sejak 1965, ayah dan ibu sama-sama dinas di Biak dan Jayapura karena ada program Trikora,” jelas Ibar kepada Jawa Pos. Nama Ibar berasal dari akronim Irian Barat.

Dia dan keluarga lantas meninggalk­an Papua pada 1972 dan kembali ke Surabaya. Ketika itu Ibar masih berusia 3 tahun. Sejak saat itu, Ibar tidak pernah kembali ke Papua. Sampai akhirnya, dia tiba di Jayapura pada Senin (27/9).

”Setelah hampir 50 tahun, akhirnya kembali. Saya akan sempatkan keliling. Kalau bisa, nanti ke Biak, tempat lahir saya,” ujar pelatih yang pernah menangani Bhayangkar­a Samator tersebut.

Di Biak, dia memiliki tujuan lain. Ibar ingin mencari anak angkat Utami, ibunya. Anak angkat itu bernama Mathias Rumpaidus. Pada 1966, Mathias sudah bersekolah di SD Mukmes, Biak. Artinya, saat ini dia mungkin berusia 60 tahunan. ”Semoga bisa menyambung tali silaturahm­i,” tutur Ibar.

Meski punya ikatan kuat dengan Papua, Ibar tetap profesiona­l. Dia memastikan bakal habis-habisan membela Jatim. ”Saya ingin membawa Jatim mempertaha­nkan emas voli indoor yang digenggam sejak lima edisi PON sebelumnya,” tandas Ibar.

JAYAPURA – Kontingen Jawa Timur (Jatim) hampir meraih emas perdana. Tepatnya pada cabor sepatu roda di nomor 1.000 meter putra. Yossy Aditya Nugraha finis sebagai runner-up. Dia kalah oleh atlet DKI Jakarta Jurnalis Nurhakim.

Namun, Jurnalis terancam didiskuali­fikasi. Justru kontingen Jawa Barat (Jabar) yang protes ke pihak panitia. Pasalnya, Jurnalis dianggap menyenggol kaki roller Jabar Radika Rais. Akibatnya, Jabar hanya fokus di posisi ketiga. Padahal, jika tidak ada gesekan, Jabar bisa finis di posisi kedua.

Usai pertanding­an, panitia dan wasit langsung mengadakan rapat. Kontingen Jatim, DKI Jakarta, dan Jabar menunggu sampai 90 menit. Bagaimana hasilnya? Ternyata, pihak panitia bakal memberikan keputusan hari ini. ’’Ini merugikan kami (Jatim, Red) ya. Terutama untuk mental para atlet. Harusnya Jatim sudah pecah telur. Sudah dapat emas, sekarang malah tertunda,’’ kecam pelatih sepatu roda Jatim M. Oki Andrianto kepada Jawa Pos.

Dia berharap hasil bisa berpihak kepada Jatim. ’’Karena emas pertama sudah ditunggu-tunggu. Kalau sudah dapat emas, penampilan anakanak pasti lepas,’’ tegas Oki. Hari ini akan ada nomor perebutan medali lagi. Oki berharap mental anak asuhnya terangkat jika emas diberikan kepada Jatim. ’’Karena untuk besok (nanti) sore, kami targetkan dua emas,’’ tambah Oki.

Jatim sampai saat ini memang belum mendapat emas. Padahal, dua rivalnya, DKI dan Jabar, sudah mulai panen emas. DKI di posisi runner-up mengumpulk­an lima emas. Sementara itu, Jawa Barat satu setrip di bawahnya dengan dua emas. Namun, selain sepatu roda, Jatim berpeluang meraih emas dari cabor sepak takraw.

Tim beregu takraw Jatim malah bisa mengawinka­n gelar. Tim putri maupun putra sama-sama lolos ke babak final nomor dobel. Laga puncak akan digelar hari ini. Tim putri menghadapi DKI Jakarta. Sementara itu, tim putra melawan Sulawesi Selatan.

Kans tim putri untuk menang lebih besar. Sebab, mereka pernah mengalahka­n DKI Jakarta 2-0 di babak penyisihan. Meski begitu, tim pelatih meminta pemain tidak jemawa.

’’Apalagi, kami memang memasang target emas dari dua nomor ini,’’ kata pelatih sepak takraw Jatim M. Khabib.

Bagaimana dengan tim putra? Khabib meminta anak asuhnya untuk bekerja lebih keras. Sebab, ada tiga pemain Sulsel yang jadi langganan timnas takraw. ’’Makanya, untuk tim putra memang butuh strategi khusus agar bisa menang,’’ jelas Khabib. Dia hanya berharap anak asuhnya bisa tampil maksimal.

Cabor panjat tebing juga berpeluang menyumbang emas. Sebab, Jatim lolos ke babak final di nomor lead putri atas nama Ragil Rakasiwi. Dia akan memperebut­kan emas siang ini. Hanya, Ragil harus bersaing dengan kontingen tuan rumah, Tiara Putri Raudha. Ragil tidak ingin meremehkan. Sebab, di nomor speed mix classic kemarin, Jatim kalah oleh pasangan Papua yang meraih emas.

 ?? ANGGER BONDAN/JAWA POS ??
ANGGER BONDAN/JAWA POS
 ?? IBARSJAH FOR JAWA POS ?? RINDU SAUDARA: Ibarsjah Danu (kanan) saat tiba di Jayapura.
IBARSJAH FOR JAWA POS RINDU SAUDARA: Ibarsjah Danu (kanan) saat tiba di Jayapura.

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia