Satu Warga Ajak Dua Lansia untuk Divaksin
SURABAYA, Jawa Pos – Baru setengah dari total 253 ribu lansia yang divaksin di Surabaya. Pemkot Surabaya pun berupaya mempercepat vaksinasi itu dengan berbagai cara. Selain vaksinasi door-to-door atau dari rumah ke rumah, kini pemkot mengajak warga menjadi relawan. Tugasnya mendampingi serta mengantar lansia mengikuti imunisasi.
Kepala Bagian Humas Pemkot Surabaya Febriadhitya Prajatara menjelaskan, program itu bernama satu pendamping dua lansia. Warga yang hendak turut serta menjadi relawan diminta mencari dua lansia yang belum disuntik vaksin. Setelah mendapatkan sasaran, lansia itu segera didaftarkan sebagai calon penerima vaksin.
Tahapan selanjutnya, warga itu mengantar dua lansia tersebut ke puskesmas terdekat untuk menjalani imunisasi. Nah, sebagai imbalan, relawan itu juga diberi vaksin. ’’Warga yang ingin cepat mendapatkan vaksin bisa mengikuti program satu pendamping dua lansia,’’ paparnya.
Capaian suntik vaksin lansia baru 65 persen. Ada 80 ribu lansia yang belum mendapatkan vaksinasi.
Kepala Dinas Kesehatan Surabaya Febria Rachmanita menuturkan, puskesmas juga mengupayakan berbagai cara agar lansia mau divaksin. Bahkan, ada yang sampai antar jemput dengan odong-odong menuju puskesmas dan rumah sakit terdekat. ’’Sehingga lansia tidak kesulitan ketika hendak vaksin,’’ papar Feny, sapaan akrab Febria Rachmanita.
Pemkot juga memberikan perhatian untuk guru yang belum divaksin. Dari data pemkot, 8.950 guru SMA belum divaksin. Feny mengatakan, percepatan imunisasi bagi guru harus dilakukan. Sebab, pada pertengahan tahun ini, pembelajaran tatap muka bakal dimulai. Siswa dan guru kembali belajar di dalam kelas. Dengan vaksinasi, harapannya tidak muncul klaster sekolah. ’’Semoga tuntas dengan cepat,’’ ujar Feny.