Jawa Pos

Latih Kejernihan Pikiran dengan Empat Teknik

-

– ”Kegelisaha­n dalam diri itu normal, tetapi kita harus meresponsn­ya dengan baik agar emosi tetap stabil,” kata wellness coach Adeline Windy. Dia mengatakan­nya pada diskusi dan workshop meditasi Sabtu (27/2) secara daring di aplikasi Zoom. Menurut Windy, ada empat teknik yang bisa diterapkan agar orang berpikir jernih dan merasa damai.

Windy mengawali diskusi dengan menjelaska­n keadaan orang yang berpikir jernih. Ciriciriny­a adalah fokus, memiliki emosi stabil, dan sehat secara fisik. Jika tidak ada tanda-tanda tersebut, orang itu cenderung tidak berpikir jernih. Misalnya, overthinki­ng, kelelahan terus-menerus, dan tidak stabil secara emosi dan kesehatan.

”Itu bisa mengakibat­kan kesehatan mental juga terganggu,” tandasnya pada diskusi bertajuk Finding Clarity in Every Situations by Wisma Jerman itu. Untuk mengatasi ketidakjer­nihan pikiran, Windy memaparkan empat teknik yang dilakukan pada tubuh. Menurut dia, teknik itu bisa dilakukan di mana saja dan kapan saja. Yakni, latihan napas, meditasi, berjalan di atas tanah atau grounding, serta terapi EFT. Windy pun mencontohk­an sebagian teknik itu.

Dimulai dengan latihan bernapas lewat hidung dan diembuskan perlahan. Yakni, dengan pola hitungan 4-4 detik atau 4-6 detik. Dia juga membimbing peserta diskusi untuk melakukan hal tersebut. ”Kalau tidak kuat dengan embusan enam detik, bisa opsi yang empat detik,” ucapnya. Hal itu bisa dilakukan saat ingin merilekska­n pikiran.

Yang kedua adalah meditasi. Yakni, dengan duduk bersila dan menutup mata selama tiga sampai lima menit per hari. Cara ketiga adalah berjalan di atas tanah bukan aspal atau grounding. Itu bisa dilakukan pagi atau sore, bergantung kemampuan setiap orang.

”Ini dilakukan tanpa alas kaki agar kulit kontak langsung dengan bumi. Sudah terbukti banyak manfaatnya,” imbuh perempuan yang tinggal di Ubud, Bali, itu.

Terakhir adalah terapi emotional freedom technique (EFT). Yakni, menekan-nekan bagian tubuh tertentu dengan dua jari secara berkali-kali. Yang ditekan adalah tubuh yang dirasa perlu diberi ketenangan emosi. Misalnya, dada, alis bagian dalam, dan atas kepala. ”Jika itu dilakukan rutin, akan terbukti khasiatnya secara perlahan. Pikiran jadi jernih dan merasa damai,” pungkasnya.

Kegelisaha­n dalam diri itu normal, tetapi kita harus meresponsn­ya dengan baik agar emosi tetap stabil.” Adeline Windy, wellness coach

 ?? HANAA SEPTIANA/JAWA POS ??
HANAA SEPTIANA/JAWA POS

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia