Jawa Pos

Sunat Massal Sesuai Protokol Kesehatan

-

SURABAYA, Jawa Pos – Kelegaan terpancar di wajah Onny Asmara setelah mengantark­an dan menemani anak bungsunya, Jova Giri, menjalani prosedur khitan di Hotel Mercure Grand Mirama kemarin (28/2). Hatinya plong karena Jova tidak tampak kesakitan setelah disunat. Dia juga merasa dimudahkan. Sebab, buah hatinya tidak perlu melakukan kontrol untuk melepas ring dan perban.

’’Alhamdulil­lah, lancar dan prosesnya cepat. Untuk prosedur katanya aman. Jadi kalau tidak ada keluhan, bisa lepas sendiri. Ndak perlu kontrol-kontrol lagi,’’ terangnya. Dia mengungkap­kan bahwa pilihan untuk mengikuti khitan bersama itu tidak hanya hemat. Tapi, juga membuat Jova bertemu dengan anak-anak lain yang sama-sama disunat. Dengan begitu, dia merasa lebih rileks karena punya banyak teman.

Ya, kegiatan dengan judul Sunat Massal Tanpa Jarum Suntik dengan Metode Super Ring itu memang diikuti oleh sejumlah anak. Mereka datang bersama orang tuanya dari Blitar, Magetan, Semarang, Jepara, Bali, hingga Karimun Jawa. Meski judulnya massal, prosedur prokes diterapkan secara disiplin dan ketat. ’’Antusiasme peserta di Surabaya sangat luar biasa. Namun, tetap kami batasi jumlahnya. Semua petugas dan nakes melakukan rapid antigen terlebih dahulu sebelum bertugas,’’ ungkap Effie Ardiyanti, founder Persatuan Srikandi Sunat Indonesia, pihak penyelengg­ara.

Selain itu, anak sebagai calon peserta menjalani skrining. Baik cek suhu tubuh maupun kondisi kesehatan terkini. Jika ada keluhan sakit seperti batuk pilek, tidak bisa dilakukan prosedur sunat. Pemasangan ring pun dilakukan oleh tim medis dan tenaga ahli dari Pusat Sunat Modern Tanpa Jarum Suntik yang sudah tersertifi­kasi. Durasinya cukup singkat, yakni 5–7 menit.

’’Metode Super Ring ini bahannya ringan dan lebih nyaman untuk anak. Ring bisa lepas sendiri tanpa perlu kontrol. Pasca tindakan, anak juga langsung bisa beraktivit­as seperti larilari atau berenang. Sangat ramah anak dan minim trauma,’’ paparnya. Effie menambahka­n, anak yang tidak trauma pascasunat bisa memotivasi temanteman­nya yang lain supaya tidak takut sunat.

 ?? DIPTA WAHYU/JAWA POS ?? PESERTA JUGA DISKRINING: Salah seorang bocah menahan rasa sakit saat dikhitan kemarin. Kegiatan tersebut digagas Persatuan Srikandi Sunat Indonesia.
DIPTA WAHYU/JAWA POS PESERTA JUGA DISKRINING: Salah seorang bocah menahan rasa sakit saat dikhitan kemarin. Kegiatan tersebut digagas Persatuan Srikandi Sunat Indonesia.

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia