Jawa Pos

ITS Latih Tenaga Kesehatan Operasikan i-nose C-19

-

SURABAYA, Jawa Pos – Belasan relawan dan tenaga kesehatan (nakes) Rumah Sakit Lapangan Indrapura (RSLI) melakukan pelatihan penggunaan i-nose C-19 kemarin (28/2). Pelatihan itu dipimpin langsung oleh tim dari Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya (ITS). Pelatihan tersebut berlangsun­g hingga tiga hari ke depan. I-nose C-19 merupakan alat skrining Covid-19 melalui bau keringat ketiak.

Pengoperas­iannya cukup simpel, cepat, dan aman. Sebelum pemeriksaa­n bau keringat, dilakukan scanning e-KTP. Kemudian, dilanjutka­n pengisian data pribadi. Misalnya, nama lengkap dan nomor telepon orang yang bersangkut­an.

Setelah itu, skrining Covid-19 dilakukan. Sebuah slang yang ujungnya diselimuti kapas diletakkan pada ketiak kanan

Kemudian, i-nose C-19 mengisap gas volatile organic compound (VOC) dari keringat orang yang bersangkut­an.

Lalu, gas VOC yang didapat diubah menjadi sinyal listrik dan diolah dengan artificial intelligen­ce. Kurang dari dua menit, hasil skrining pun keluar. Selain muncul di i-nose C-19, hasil secara otomatis terkirim ke ponsel orang yang bersangkut­an.

Ketua Pendamping­an Keluarga Pasien RSLI Radian Jadid mengatakan, penggunaan i-nose C-19 dinilai sangat mudah. Karena itu, meski tidak lagi didampingi tim dari ITS, pengoperas­ian bisa dilakukan oleh para nakes.

Selain nakes dan relawan, sampel diambil dari para pasien. Sehari minimal bisa menskrinin­g hingga 50 pasien. Untuk memastikan keakuratan, hasil i-nose C-19 akan disandingk­an dengan skrining melalui PCR.

”Sehingga kami bisa mencocokka­n kedua hasil skrining dengan alat yang berbeda. Apakah hasilnya sama atau tidak,” kata Jadid. Saat ini dua unit i-nose C-19 tersedia di RSLI. Akurasi alat tersebut mencapai 91 persen.

Jadid menjelaska­n, i-nose C-19 sangat dibutuhkan pihak rumah sakit. Sebab, selain bekerja dengan cepat, biaya pengoperas­ian jauh lebih hemat jika dibandingk­an dengan menggunaka­n PCR. Satu pemeriksaa­n hanya memakan biaya Rp 10 ribu. Yaitu, biaya pembelian slang berukuran kecil dan kasa. Harga tersebut tentu jauh lebih murah jika dibandingk­an dengan menggunaka­n PCR. Sekali pemeriksaa­n PCR bisa menghabisk­an ratusan ribu rupiah.

 ?? ALLEX QOMARULLA/JAWA POS ?? INOVASI: Tim ITS melatih para tenaga kesehatan di RSLI cara menggunaka­n i-nose C-19.
ALLEX QOMARULLA/JAWA POS INOVASI: Tim ITS melatih para tenaga kesehatan di RSLI cara menggunaka­n i-nose C-19.
 ?? ALLEX QOMARULLA/JAWA POS ?? HASIL CEPAT: Petugas menunjukka­n hasil pengujian bau keringat dengan menggunaka­n i-nose C-19.
ALLEX QOMARULLA/JAWA POS HASIL CEPAT: Petugas menunjukka­n hasil pengujian bau keringat dengan menggunaka­n i-nose C-19.

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia