Mini Workshop Antarguru Sesuai Kuota PPKM
SURABAYA, Jawa Pos – Work from office (WFO) di SMAN 5 dilakukan dengan cara yang produktif. Pihak sekolah pun mengatur WFO sesuai dengan ketentuan yang tertera dalam pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM). Yakni, maksimal hanya 25 persen pegawai yang masuk.
Wakil Kepala SMAN 5 Surabaya Bidang Kesiswaaan Mokhamad Imron menjelaskan, ada 15 guru, pegawai, dan staf di sekolah. ”Nanti digilir atau dijatah. Sudah ada jadwalnya siapa saja yang waktunya WFO di sekolah,” katanya.
Imron menyebutkan, rata-rata satu orang mendapat jadwal dua hari sekali atau tiga hari sekali. Disesuaikan dengan kebutuhan sekolah. Salah satu agenda selama PPKM adalah mini workshop antarguru di ruang serbaguna. ”Workshop tersebut dilakukan secara offline sekaligus online. Guru yang sedang tidak mendapat jatah ke sekolah bisa tetap menyimak sekaligus ikut berdiskusi jarak jauh,” terangnya.
Ada berbagai hal yang dibahas bersama. Salah satunya, persiapan asesmen kompetensi minimum (AKM) dari Kemendikbud untuk pemetaan serapan pembelajaran terhadap siswa. ”Selain itu, pembuatan perangkat pembelajaran, menyusun modul belajar yang baru. Dengan bertemu langsung sesuai protokol dan pembatasan, guru bisa saling sharing jika ada kesulitan,” tuturnya.
Wakil Kepala SMAN 5 Bidang Kurikulum Damari menyatakan, workshop itu bersifat informatif. Guru diberi contoh dan arahan, terutama mengenai metode sekaligus strategi penyampaian materi secara daring kepada siswa. ”Selanjutnya, mereka bisa meneruskan untuk membuat modul pembelajaran di rumah,” jelasnya.
Damari menegaskan, salah satu yang paling penting adalah menyiapkan tambahan muatan literasi dalam pembelajaranjarakjauh(PJJ).Perencanaan,pelaksanaan,evaluasi,sertakoordinasiantarguru tetap penting dilakukan.