Siapkan 60 Ton Aspal Per Hari untuk Jalan Rusak
SURABAYA, Jawa Pos – Curah hujan tinggi dan padatnya volume lalu lintas berdampak pada kerusakan jalan raya di Kota Surabaya. Muncul lubang di akses transportasi. Pemkot Surabaya menyiapkan 60 ton aspal per harinya untuk tambal sulam jalan raya.
Koordinator Satgas Pemeliharaan Jalan DPUBMP Surabaya Puji Purwanto menjelaskan bahwa banyak laporan yang masuk dari masyarakat. Aduan terkait jalan rusak datang dari warga di berbagai wilayah. Termasuk, Surabaya Utara.
Menurut Puji, setidaknya ada sembilan tim yang bergerak setiap hari. Masing-masing tim dibekali alat perbaikan jalan dan kendaraan pengangkut aspal.
”Penyebab kerusakan banyak.
Tidak saja karena genangan,” kata Puji. Kerusakan juga dipicu tingginya arus lalu lintas dan pelanggaran muatan. Banyak truk overload dengan muatan berlebih yang melintasi jalur nasional di Surabaya Utara.
Kondisi itu memicu pecahnya aspal dan mendorong kecelakaan. Banyak titik yang mendapat perhatian petugas. Salah satunya, Jembatan Stasiun Kota. Jembatan penghubung jalan Kebon Rojo dan Stasiun Kota itu diperbaiki kemarin (19/1).
Menurut Puji, perbaikan jembatan perlu waktu lebih dari sehari. Sebab, tambal sulam tak gampang dikerjakan. ”Kami ingin perbaikan maksimal. Tidak rusak lagi saat dilewati truk besar,” jelas Puji.
Sebelum ditambal, kata dia, seluruh aspal lama dikeruk terlebih dahulu. Petugas memasang pelat besi untuk menahan aspal dan memperkuat jembatan. Tujuannya, aspal tak mudah pecah dan jatuh ke bawah.
Puji mengaku prihatin dengan kondisi Jembatan Stasiun Kota. Sebab, hingga kini pelanggaran di jembatan yang dibangun zaman kolonial itu masih marak. Akses yang melintang di atas Sungai Kalimas sering kali dilewati truk yang bermuatan overload. Terutama saat malam hari.
”Nanti perbaikan dievaluasi lagi,” kata Puji. Dia menambahkan bahwa bukan hal mudah merenovasi total jembatan. Hal itu tidak saja perlu rekayasa lalu lintas. Anggaran untuk perbaikan juga mencapai miliaran.