Satgas Pematusan: Arek-Arek Gak Onok Preine
SURABAYA, Jawa Pos − Sebanyak 52 rumah pompa di seluruh Surabaya dijaga petugas selama 24 jam. Mereka ditugaskan untuk memastikan kondisi filter saluran di rumah pompa itu tetap bersih. Sebab, percuma salurannya bersih, tetapi di hilir masih tersumbat.
Kepala Bidang Pematusan Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga dan Pematusan (DPUBMP) Surabaya Eko Juli menjelaskan, saluran air dibersihkan secara berkala dari hulu sampai hilir oleh satgas pematusan. Ada tiga jenis saluran yang tertanam di bawah tanah. Yakni, saluran primer, sekunder, dan tersier.
”Arek-arek gak onok preine.
Kita benar-benar memastikan tidak ada saluran yang macet,” ucap Eko kemarin.
Sebanyak 52 rumah pompa juga rutin dikontrol agar tetap berfungsi dengan baik. Khususnya bagian filter. Sebab, fungsinya sangat vital. ”Kalau filternya kotor, alamat air dari saluran balik. Jadi, memang harus rutin dibersihkan,” katanya.
Secara terpisah, Ketua Fraksi PSI DPRD Kota Surabaya William Wirakusuma mengapresiasi strategi pemkot dalam mengantisipasi banjir. Agar lebih optimal, dia mengusulkan adanya penambahan rumah pompa yang dibangun di boezem. ”Yang sekarang sudah ada. Tapi, fungsinya hanya mengalirkan air ke arah laut,” katanya.
Masalahnya, ketika air laut pasang, air dari boezem sulit dialirkan. Karena itu, harus ada satu lagi rumah pompa di boezem. Secara teknis, William menjelaskan fungsi dan pentingnya memiliki dua rumah pompa di boezem. Pertama, fungsinya menyedot air dari saluran. ”Nah, pagi sampai sore dikosongkan. Dibuang ke arah laut. Karena air laut pasang ketika sore sampai malam,” terangnya.
Rumah pompa kedua berfungsi seperti biasa. Yakni, mengalirkan air dari boezem ke laut. Sebab, satu rumah pompa tidak bisa menjalankan dua fungsi yang berbeda. ”Karena itu, perlu dibangun lagi di boezem-boezem. Ini program jangka panjang karena butuh waktu paling tidak satu tahun untuk membangun boezem. Jadi, bukan jangka pendek ini,” jelasanggotaKomisiCDPRDKota Surabaya itu.