Hadirkan Manggali sebagai Inspirasi Seniman Muda
SURABAYA, Jawa Pos – Seorang penari wanita menari dengan tempo cepat bersama empat penari wanita lain yang diiringi musik energik dengan tempo senada. Lima penari dari Komunitas Goong Prada itu membawakan tari Manggali. Tari tradisional itu merupakan karya terbaru mereka yang terinspirasi oleh sosok Manggali dari legenda Calon Arang. Sayup-sayup kidung berbahasa Jawa terdengar dari lirik musik yang mengiringi. Para penari juga kompak dengan gerakangerakan tangan dan kaki yang cepat dan energik. Beberapa kali terlihat gerakan puncak yang dramatis. Di antaranya, tatapan mata tajam dari seorang penari dan gerakan menantang. “Itu terinspirasi dari kombinasi etnis tari Bali dan Jawa,” kata penata tari Manggali Ragiel Alfan.
Para penari itu semakin terlihat kompak dengan busana senada yang didominasi warna merah. Serta riasan yang tegas dan tajam dan tatanan rambut kepang ke belakang. Nuansa busana ala Bali terlihat pada bagian leher dan bawah dengan motif kotak-kotak hitam-putih. Serta hiasan di bagian telinga berbentuk bunga.
Salah seorang penari wanita menggunakan properti di bagian mulut yang tampak seperti lidah menjulur. “Itu penari yang berperan sebagai Calon Arang,” kata Ragiel.
Menurut dia, Calon Arang adalah seorang janda penguasa ilmu hitam yang berasal dari legenda asal Bali. Dari inspirasi legenda itu, terciptalah tari Manggali. Ragiel menjelaskan bahwa Manggali adalah puteri dari Calon Arang. Parasnya cantik, tetapi tak kunjung mendapatkan jodoh karena banyak yang takut pada ibunya.
Gerakan tarian itu terinspirasi dari sifat dua tokoh tersebut. “Jadi, gerakannya mewakili sifat murka Calon Arang dan sifat Manggali yang baik hatinya,” imbuh alumnus Seni, Drama, Tari, dan Musik (Sendratasik) Universitas Negeri Surabaya (Unesa) itu. Mereka juga tampak totalitas dengan mengambil lokasi perekaman di sebuah pura.
Tarian tersebut diunggah ke kanal Instagram milik Komunitas Goong Prada sejak minggu lalu. Perilisan tarian itu bertujuan memberikan inspirasi seniman muda agar tetap produktif saat pandemi.