Trump Tak Sabar Lanjutkan Kampanye
Kendati Belum Genap 14 Hari Karantina
WASHINGTON DC, Jawa Pos – Donald Trump tak sabar untuk menyapa para pendukungnya. Presiden AS ke-45 itu mengungkapkan bahwa kondisinya sangat baik. Dia bahkan berencana untuk kembali berkampanye di Florida pada Sabtu (10/10) dan dilanjutkan ke Pennsylvania keesokan harinya.
”Saya rasa saya akan melakukan kampanye Sabtu malam jika kami punya cukup waktu untuk mengatur semuanya,” ujarnya saat diwawancarai Sean Hannity dari Fox News. Meski Trump mengaku baik-baik saja, kondisinya terlihat lain. Dalam wawancara dengan Hannity, dia dua kali berhenti berbicara dan batuk-batuk.
Trump positif Covid-19 Kamis (1/10) dan mengumumkan pada publik Jumat pagi (2/10). Normalnya, pasien Covid-19 harus menjalani isolasi setidaknya selama 14 hari. Menurut Trump, dirinya akan melakukan uji Covid-19 dulu sebelum kampanye. Tentunya dia membutuhkan hasil negatif untuk bisa keluyuran di masyarakat.
Sebelumnya, dokter Gedung Putih Sean Conley dalam memonya menjelaskan bahwa terapi Covid-19 Trump sudah lengkap. Sejak pulang dari rumah sakit Senin (5/10), kondisi suami Melania itu stabil. Trump dinyatakan boleh menghadiri acara publik, setelah Conley merasa itu sudah aman.
Namun, tidak dijelaskan seperti apa hasil tes terbaru Trump.
Trump sangat berbeda dengan saingannya, Joe Biden. Orang nomor satu di AS itu cenderung meremehkan pandemi Covid-19 meski lebih dari 217 ribu nyawa penduduknya telah terenggut. Tertular Covid-19 tidak membuat sikap Trump berubah. Dia bahkan menolak jadwal debat capres kedua yang rencananya digelar 15 Oktober nanti. Itu disebabkan debat digelar dengan format virtual, di mana Trump dan Biden berada di lokasi yang berbeda.
Bukan tanpa alasan kebijakan itu diambil. Debat virtual tersebut dilakukan untuk mencegah penularan Covid-19. Selain itu, debat bisa tetap digelar sesuai jadwal, terlepas dari kondisi
Trump. Tapi, kandidat Partai Republik tersebut tak mau. Trump tak ingin menghabiskan waktunya dengan debat virtual.
”Anda duduk di belakang komputer dan berdebat. Itu menggelikan, dan kemudian mereka bisa memotong omongan Anda sesukanya,” tegas Trump.
Sumber di Gedung Putih mengungkapkan bahwa tim kampanye Trump mempertanyakan keputusannya itu. Sebab, tak hadir dalam debat artinya kehilangan kesempatan untuk memaparkan visi-misinya kepada para pendukungnya.
Peluang mendulang dukungan bisa berkurang. Kini satu-satunya kesempatan Trump adalah di debat terakhir 22 Oktober mendatang.
Tim Biden di lain pihak langsung mengambil kesempatan tersebut. Mereka menggelar acara di Philadelphia dengan konsep town hall yang dipandu ABC News. Dengan konsep tersebut, para pendukung Biden bisa bertanya dan berdiskusi langsung dengannya tentang berbagai topik.
Sementara itu, pengobatan Trump menjadi blunder untuknya. Obat pemicu antibodi produksi Regeneron Pharmaceuticals itu ternyata dikembangkan dengan sel yang berasal dari janin hasil aborsi. Selama ini Trump menolak keras proses aborsi meski janin yang dikandung membahayakan ibu. Dia juga menghentikan bantuan pendanaan untuk penelitianpenelitian yang melibatkan stem sel dari embrio.