Kekosongan Kasek Sulit Dipenuhi
KABUPATEN MOJOKERTO, Jawa Pos – Kekosongan kepala sekolah (Kasek) di 130 SD dan SMP negeri di Kabupaten Mojokerto tidak bisa segera dipenuhi. Bahkan, bakal berlanjut hingga 2021 karena diprediksi hanya akan terisi sebagian.
Kabid Tenaga Pendidik dan Kependidikan Dinas Pendidikan (Dispendik) Kabupaten Mojokerto Heri Widodo mengatakan, meski mulai Oktober ini dipastikan menggelar pembekalan kepada 188 calon Kasek, tidak seluruhnya akan secara otomatis menduduki kursi pimpinan di satuan pendidikan tersebut. Sebab, dari seluruh calon Kasek tersebut, yang berpeluang menduduki kursi definitif hanya 46 guru. ’’Dari 46 peserta ini, kalau lulus diklat bisa langsung dipromosikan (menjadi Kasek, Red),’’ terangnya.
Namun, pengisian tersebut paling cepat baru bisa direalisasikan pada awal 2021 mendatang. Mengingat proses diklat berlangsung selama tiga bulan terhitung mulai bulan ini. Sementara itu, kelulusan akan ditentukan penyelenggara diklat, yaitu Lembaga Pengembangan dan Pemberdayaan Kepala Sekolah (LP2KS) Kemendikbud.
Heri menyebutkan, 46 peserta diklat telah dinyatakan lulus dari uji substansi pada 2019. Dengan begitu, tenaga pendidik yang terdiri atas 35 guru SD dan 11 guru SMP ini tinggal merampungkan diklat untuk mendapat tiket sebagai Kasek. ’’Jadi, tinggal satu langkah lagi,’’ ujarnya.
Sementara itu, 142 calon Kasek lainnya tahun ini hanya dijadwalkan mengikuti uji substansi. Heri megatakan, jika tes tahap awal ini lolos, peserta harus menempuh rangkaian diklat sebelum diangkat menjadi Kasek. Agenda diklat calon Kasek tersebut baru dianggarkan pada 2021.