Jawa Pos

Bekali Pendidikan Karakter Sejak Dini

Pusat Penguatan Karakter (Puspeka) hadir dalam rangka mempersiap­kan generasi bangsa yang cakap dalam menghadapi tantangan perkembang­an era globalisas­i. Hal itu dilakukan melalui restorasi pendidikan karakter di sekolah, lingkungan keluarga, maupun masyara

-

PENDIDIKAN Karakter merupakan salah satu program prioritas Kementeria­n Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbu­d). Untuk menunjang pelaksanaa­n program Pendidikan Karakter, Kemendikbu­d membentuk unit organisasi baru, yakni Pusat Penguatan Karakter (Puspeka).

Terbentukn­ya Pusat Pendidikan Karakter (Puspeka) berdasar Permendikb­ud Nomor 45 Tahun 2019 tentang Organisasi dan Tata Kerja (OTK) Kementeria­n Pendidikan dan Kebudayaan sebagaiman­a telah diubah dengan Permendikb­ud Nomor 9 Tahun 2020 tentang OTK Kemendikbu­d.

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim menjelaska­n, tujuan pembentuka­n lembaga Pusat Penguatan Karakter adalah untuk membumikan Pancasila agar bisa dipahami oleh kalangan milenial.

”Memberikan pemahaman tentang Pancasila kepada kalangan milenial tidak cukup dengan program yang sudah ada maupun kurikulum di lembaga pendidikan. Tapi, juga bagaimana interpreta­si Pancasila dalam penerapann­ya di kehidupan seharihari. Ini salah satu tujuan dari Pusat Penguatan Karakter,” ujar Nadiem.

Kepala Pusat Penguatan Karakter Kemendikbu­d Hendarman menegaskan, dengan memahami nilai-nilai Pancasila, diharapkan akan mengalami perubahan paradigma dan perilaku menjadi lebih baik.

”Tujuannya adalah membuat orang sadar, paham, dan akhirnya bergabung serta melakukan hal-hal yang baik sesuai Pancasila. Jika semua diajarkan dan dibiasakan, serta dilatih secara konsisten, maka akan menjadi karakter, dan budaya, dan ini semua membutuhka­n keteladana­n,” ucapnya.

Dibentukny­a Pusat Pendidikan Karakter itu sesuai dengan amanat Presiden RI dan RPJMN 2020−2024 bahwa kebijakan Kemendikbu­d berfokus pada pendidikan karakter.

”Pendidikan karakter perlu dilaksanak­an di sekolah. di keluarga, dan di masyarakat. Pendidikan karakter bukanlah produk baru, bukan mata pelajaran baru, bukan kurikulum baru, melainkan penguatan atau fokus dari proses pembelajar­an,” tuturnya.

Meski baru dibentuk, Puspeka telah berhasil menyelengg­arakan berbagai program dan kegiatan yang dapat diikuti oleh para siswa, guru, orang tua, dan masyarakat luas seperti webinar yang dilakukan secara rutin, talkshow diberbagai radio, dan peringatan Hari Besar Nasional dan Hari Raya Keagamaan yang dikemas secara menarik dan interaktif. Misalnya seperti puncak peringatan Hari Pendidikan Nasional, cerita inspiratif guru dan murid dalam memperinga­ti Hari Raya Idul Fitri, lomba dalam rangka memperinga­ti Hari Raya Pancasila, kemah karakter virtual anak Indonesia dalam rangka memperinga­ti Hari Keluarga dan Hari Anak Nasional, dan nonton bareng (nobar) virtual film Battle of Surabaya dalam rangka Hari Pramuka dan Hari Ulang Tahun ke-75 Republik Indonesia.

Penguatan karakter seluruh anak bangsa menjadi upaya untuk menyiapkan generasi muda dengan Profil Pelajar Pancasila, yaitu: Beriman, bertakwa kepada Tuhan YME, dan Berakhlak mulia. Ada lima elemen kunci beriman, bertakwa kepada Tuhan YME, dan berakhlak mulia: a) akhlak beragama; (b) akhlak pribadi;

(c) akhlak kepada manusia; (d) akhlak kepada alam; dan (e) akhlak bernegara. Mandiri. Elemen kunci dari mandiri terdiri dari kesadaran akan diri dan situasi yang dihadapi serta regulasi diri.

Bernalar Kritis. Elemen-elemen dari bernalar kritis adalah memperoleh dan memproses informasi dan gagasan, menganalis­is dan mengevalua­si penalaran, merefleksi pemikiran dan proses berpikir, dan mengambil keputusan. Kreatif. Elemen kunci dari kreatif terdiri dari menghasilk­an gagasan yang orisinal serta menghasilk­an

Jika tidak ingin ketinggala­n jauh di belakang, bekali pendidikan karakter dan kemampuan adaptasi anak sejak dini.”

NADIEM MAKARIM

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan

karya dan tindakan yang orisinal. Bergotong Royong. Elemenelem­en dari bergotong royong adalah kolaborasi, kepedulian, dan berbagi. Kebinekaan Global. Elemen kunci dari berkebinek­aan global meliputi mengenal dan menghargai budaya, kemampuan komunikasi interkultu­ral dalam berinterak­si dengan sesama, dan refleksi dan tanggung jawab terhadap pengalaman kebinekaan.

”Profil Pelajar Pancasila inilah yang akan mampu menyiapkan generasi muda menghadapi Revolusi Industri 4.0,” ungkap Hendarman.

 ??  ?? EDUKASI: Penguatan karakter dilakukan melalui restorasi pendidikan karakter di sekolah, lingkungan keluarga, maupun masyarakat.
EDUKASI: Penguatan karakter dilakukan melalui restorasi pendidikan karakter di sekolah, lingkungan keluarga, maupun masyarakat.
 ??  ??
 ?? FOTO-FOTO: KEMDIKBUD FOR JAWA POS ?? KHAS DAERAH: Ratusan anak yang berasal dari 28 provinsi mengikuti Konser Karawitan Anak Indonesia (KKAI) di Gedung Kesenian Jakarta pada 19–21 April 2019.
FOTO-FOTO: KEMDIKBUD FOR JAWA POS KHAS DAERAH: Ratusan anak yang berasal dari 28 provinsi mengikuti Konser Karawitan Anak Indonesia (KKAI) di Gedung Kesenian Jakarta pada 19–21 April 2019.
 ??  ??
 ??  ??

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia