Masih Banyak Masalah, DPR Evaluasi Bansos
JAKARTA, Jawa Pos – Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI menilai masih banyak masalah dalam penyaluran bantuan sosial (bansos). Tak hanya terkait mekanisme penyaluran, tapi juga menyangkut data penerima yang belum klir. Mereka pun berencana melakukan evaluasi terhadap program pemulihan dampak Covid-19 itu.
Ketua DPR Puan Maharani menyatakan, pandemi Covid-19 sudah berlangsung lebih dari tiga bulan. Pemerintah juga sudah menyalurkan bansos kepada masyarakat. Maka, saat ini sudah waktunya dilakukan evaluasi secara menyeluruh. ”Harapannya, pembagian bansos pada Juli hingga September nanti akan lebih baik,” tutur dia saat mengawasi pembagian bansos di Desa Cikande, Kabupaten Tangerang, Banten, kemarin (23/6).
Yang pertama harus dievaluasi adalah akurasi data. Menurut Puan, masih ada sejumlah data penerima yang tidak sesuai dan perlu perbaikan.
Perbaikan data harus dilakukan dengan cepat agar penyaluran bansos tepat sasaran.
Selain data, kata Puan, yang juga masih menjadi masalah adalah waktu pembagian bansos. Ada warga yang ternyata tidak mengetahui tanggal pembagian bantuan. Hal itu dia ketahui setelah berbincang dengan beberapa warga saat pembagian bansos di Tangerang kemarin.
”Waktu pembagian bansos harus ditentukan secara jelas dan disampaikan kepada masyarakat yang berhak menerima,” ujarnya. Penentuan tanggal pembagian yang baik juga bisa mengurangi penumpukan orang saat pengambilan sehingga dapat mencegah penularan Covid-19.
Sementara itu, anggota Komisi VIII Selly Andriany Gantina mengatakan, persoalan bansos menjadi sorotan dalam rapat dengar pendapat dengan Kementerian Sosial dan Kementerian Desa PDT Senin lalu. Sebab, ada kendala dalam proses pemutakhiran data penerima bantuan.
”Tidak semua pemerintah daerah memiliki kemampuan yang sama untuk melakukan proses pemutakhiran data. Untuk itu, perlu ada intervensi langsung agar data sosial ini prudent dan tepercaya,” ucapnya.
Selly mengingatkan, data sosial kemiskinan berkaitan dengan hidup matinya rakyat. Jika datanya saja masih bermasalah, turunan programnya juga pasti akan bermasalah. ”Jangan pelihara terus lingkaran kesalahan seperti ini,” tegasnya.