Penyewa Perahu Wajib Pakai Masker
SURABAYA, Jawa Pos - Setelah berakhirnya pembatasan sosial berskala besar (PSBB), masyarakat masuk dalam masa transisi menuju new normal (normal baru). Tatanan baru itu diharapkan menumbuhkan ekonomi yang terpuruk selama tiga bulan ke belakang. Salah satu yang terdampak adalah para nelayan.
Di pantai Surabaya Timur, sudah tidak ada lagi aktivitas penyewaan perahu bagi pengunjung pantai. ”Kami belum beroperasi dulu untuk partai besar,” kata Fathul Qorib. Nelayan yang tinggal di Jalan Cumpat 9, Bulak, itu lebih banyak melaut. “Kalaupun ada yang mau sewa, paling hanya untuk mancing.
Bukan untuk sarana rekreasi,” ungkapnya.
Fathul menyatakan, selama tak menyewakan perahu, pendapatan berkurang drastis. Sebelum pandemi, nelayan bisa mendapat Rp 300 ribu–Rp 500 ribu dari aktivitas penyewaan kapal. Kini pendapatannya di bawah Rp 200 ribu.
Selain itu, kondisi cuaca belum stabil. Pengaruh angin timur membuat ombak tinggi. Fathul menuturkan, persiapan untuk menyambut new normal mulai dilakukan. Terutama mewajibkan pengunjung untuk memakai masker dan menyediakan hand sanitizer. ”Para penumpang dibatasi 5 orang dan dibuat berjarak. Soalnya, kapal saya juga tidak besar,” ucap Fathul.
Wasito, nelayan lain, menyatakan, masa transisi dimanfaatkan untuk memperbaiki perahu. Selama tidak pernah digunakan, alat mencari pencaharian itu mengalami berbagai kerusakan. ”Kayu yang keropos hingga bodi perahu yang mulai retak akibat dihempas gelombang” tambahnya.
Dia berharap masa new normal ini membuat pendapat kembali. ”Tidak tahu kapan kondisi ini akan berakhir. Yang pasti, kami menyambut new normal ini. Terutama untuk partai besar bagi keluarga,” tuturnya.