Masyarakat Boleh Rapid Test
Bawa KTP Sidoarjo, Bisa Mulai Senin
SIDOARJO, Jawa Pos – PSBB sudah tiga tahap. Anggaran terus mengucur. Semua juga bekerja keras. Namun, jumlah kasus positif Covid-19 terus meningkat di Kota Delta. Padahal, ruang perawatan semakin penuh.
Kemarin (5/6) warga yang terpapar bertambah sembilan orang. Sebagian besar menjalani perawatan di rumah sakit. Ada 186 orang yang dirawat di rumah sendiri. Mereka melakukan isolasi mandiri. Kondisi mereka sehat. Lebih-lebih ruang perawatan memang tidak mampu menampung lagi. Full. Baik rumah sakit maupun hotel yang disewa untuk orang tanpa gejala (OTG) dan orang dalam pemantauan (ODP).
Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Sidoarjo menyiapkan ruang isolasi anyar. Yaitu, lantai 2 gedung Mal Pelayanan Publik (MPP). ”Rencananya mulai tanggal 9 Juni sudah beroperasi,’’ kata Kepala Dinkes Sidoarjo drg Syaf Satriawarman SpPros. Saat ini tempat tidur dan perlengkapan lain disiapkan. Termasuk, tenaga kesehatan.
Menurut rencana, tempat isolasi itu disiapkan untuk para pasien yang menunggu hasil swab kedua. Memastikan mereka sembuh karena hasil swab pertama negatif. Namun, ada syaratnya. Kondisi mereka harus sehat. Tidak sesak napas dan tidak punya penyakit penyerta.
Di sisi lain, guna memutus persebaran virus korona jenis baru, dinkes melakukan rapid test masal. Juga prosedur swab
untuk warga yang hasil rapid test-nya reaktif. Kemarin 113 orang menjalani rapid. Enam orang reaktif. Mereka langsung menjalani uji swab.
Salah seorang yang mengikuti rapid test di GOR kemarin adalah
Jumaati. Dia datang bersama suami dan anaknya. Ketiganya hendak ikut swab test (uji usap). Sebab, warga salah satu perumahan di Candi itu reaktif saat diuji cepat. Puskesmas setempat meminta mereka menjalani isolasi mandiri di rumah. ’’Sudah sepuluh hari saya isolasi mandiri,’’ ungkapnya.
Drg Syaf Satriawarman menjelaskan, rapid test dan uji usap digelar lima hari. Mulai kemarin. Setiap hari, 150 orang diperiksa. Rapid dan swab tak sembarangan. Untuk tahap awal, sasarannya adalah para OTG dan ODP.
Sementara masyarakat umum belum masuk kategori pemeriksaan yang dilakukan di GOR tersebut. ’’Mungkin Senin. Karena Minggu libur (masyarakat umum bisa tes),’’ lanjut Syaf. Syaratnya, mereka menunjukkan identitas diri sebagai warga Sidoarjo.