Minta Operator Kapal Gelar Rapid Test Masal
Dua Kapal Dikarantina di Laut Selama 14 Hari
SURABAYA, Jawa Pos - Covid-19 menyasar pekerja angkutan laut. Sebanyak dua kapal motor yang beroperasi di Pelabuhan Tanjung Perak harus diistirahatkan setelah anak buah kapal (ABK) yang bertugas dinyatakan positif terkena penyakit yang belum ada obatnya itu. Puluhan ABK yang pernah berinteraksi dengan pasien positif terpaksa menjalani isolasi di dalam kapal.
Dari informasi, ABK yang positif ditemukan di KMP Awu. Temuan berawal saat PT Pelni menggelar rapid test masal. Berdasar hasil tes, ternyata ada 16 ABK yang dinyatakan reaktif. Mereka lantas dites lebih lanjut dan dinyatakan positif Covid-19. Merespons hal itu, seluruh instansi terkait mengambil langkah cepat.
Kantor Kesyahbandaran Utama Pelabuhan Tanjung Perak menginstruksi ABK yang negatif untuk menjalani isolasi mandiri di dalam kapal. Totalnya ada 74 orang. Kabid Kerja Sama Penjagaan, Patroli, dan Penyidikan Kantor Kesyahbandaran Utama Pelabuhan Tanjung Perak Roni Fahmi menjelaskan bahwa pasien yang positif sudah menjalani isolasi. Mereka dirawat di RS PHC. ”Kapalnya dikarantina di perairan buih 2 dan 3 atau sekitar Pulau Karang Jamuang,” kata Roni.
Menurut dia, ABK tidak dibiarkan begitu saja. Ada petugas medis yang menemani di kapal. Kondisi mereka terus dipantau. ”Jadi, nanti ada petugas RS PHC yang memantau dari jarak jauh,” jelas Roni. Menurut Roni, kapal akan dikarantina selama 14 hari. Selama itu, ada sejumlah protokol yang harus dilakukan ABK. Mereka harus menjalani pola hidup bersih untuk menguatkan kekebalan tubuh.
Roni menegaskan, kasus KMP Awu menjadi perhatian instansinya. Demi keselamatan bersama, kantor kesyahbandaran menginstruksi seluruh operator kapal untuk menggelar rapid test. Tujuannya, memastikan kesehatan ABK-nya.
Selain KMP Awu, ABK yang menjadi korban Covid-19 ditemukan di kapal Kirana III. Ada tujuh awak yang dinyatakan positif. Sementara itu, ABK yang diisolasi mandiri di dalam kapal sebanyak 28 orang.
Manajer PT DLU Cabang Tanjung Perak Doni Surya membenarkan soal adanya ABK yang positif Covid-19. Menurut dia, rapid test telah digelar perusahaannya di seluruh kapal. Ada lebih dari 100 orang yang sudah dicek kesehatan.
”Bukan saja ABK. Namun, juga pegawai yang di kantor,” kata Doni. Terkait dengan karantina, Doni menegaskan bahwa perusahaannya sepenuhnya patuh pada pemerintah. Kapal diistirahatkan di tengah laut.