Merayakan Hari Perempuan dengan Belajar Membatik
SURABAYA, Jawa Pos – Batik sebagai kekayaan budaya Indonesia punya daya pikat luar biasa. Tak sedikit yang ingin mengenal batik lebih dalam. Termasuk mempelajari prosesnya. Hal itu terlihat dalam sesi belajar batik bersama seniman batik asal Gresik, Bambang Israwan dan Siti Zunaiyah Budy Arty, di William-Sonoma, kawasan HR Muhammad, kemarin (6/3).
Para peserta belajar cara membatik dan mengenal pewarna-pewarna alami yang tidak merusak lingkungan. Mula-mula peserta membuat motif terlebih dahulu pada selembar kain kecil. Setelah itu, barulah mereka mulai mencanting pada bagian yang ingin ditutupi malam. ”Motif batiknya hari ini bebas saja. Yang penting, paham proses pembuatan batik dengan pewarna alam yang juga baik untuk alam,” ujar Bais, panggilan akrab Bambang Israwan.
Bais ingin memberikan pengetahuan soal penggunaan warna. Karena itulah, dia memilih pewarna alam indigofera pagi itu (6/3). ”Sebenarnya,
banyak sekali pewarna alam untuk membuat batik. Tapi, banyak juga yang selalu pakai pewarna kimia yang memang lebih praktis,” jelasnya.
Setelah selesai dengan mencanting, giliran sesi mewarnai. Warnanya kali ini biru tua. ”Hasilnya mungkin akan beda-beda. Kalau mau muda, cukup dicelupkan satu kali. Kalau mau lebih gelap, bisa berkali-kali,” tambahnya.
Sementara itu, Office Manager William-Sonama Surabaya Yuliasari P. Dewi menyampaikan bahwa acara peringatan Hari Perempuan Internasional itu memang diadakan setiap tahun. ”Selebrasinya tetap dengan tradisi dan gaya Indonesia banget. Belajar batik,” sambungnya.
Perempuan yang akrab disapa Itta itu pun mengaku baru kali pertama belajar membatik. ”Ternyata sesulit itu. Habis ini kalau ada yang jual batik harga mahal, enggak berani nawar karena memang membuatnya sangat rumit,” ujarnya, lantas tertawa.