Stan Belum Buka Semua, Pengoperasian Diundur
SURABAYA, Jawa Pos – Pembangunan pasar burung dan batu akik Dolly sudah selesai akhir bulan lalu. Pendagang yang mayoritas warga sekitar juga sudah ikut undian stan. Kini pemkot menunggu rapat koordinasi untuk operasional pasar yang dibangun di eks Wisma Barbara itu.
Dari pantauan Jawa Pos di lokasi, pasar tersebut masih sepi kemarin (6/3). Baru 1 pedagang burung dan 4 penjual makanan yang membuka stan mereka. Dua pedagang masih menyiapkan tempat jualan. Puluhan stan lainnya masih kosong dan terkunci.
”Ini saya sudah jualan semingguan. Sendiri,” ucap Rosyid, salah seorang pedagang. Dia belum tahu alasan pedagang lain belum membuka stan. ”Mungkin belum semuanya punya modal usaha,” lanjutnya. Sebab, yang mendapatkan stan memang warga sekitar pasar burung, bukan pedagang secara langsung.
Selama seminggu, memang belum banyak barang yang terjual. Yang laku hanya jangkrik untuk pakan burung. ”Iku gedangku wae sing sak durung e mentah dadi manteng. Ape tak masak dewe ae,” jelasnya. Meski pasar tersebut masih sepi, dia optimistis lambat laun akan ramai. Terutama setelah seluruh pedagang membuka stan.
Kondisi serupa terlihat di lantai 2 pasar, tempat berjualan makanan. Ada empat pedagang yang sudah berjualan. Pembeli masih sepi. Berdasar informasi, rencananya, pasar burung dan batu akik Dolly dibuka pada 2 Maret. Namun, karena belum semua stan dibuka, operasional pun diundur.
Plt Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Surabaya Irvan Widyanto mengatakan, pihaknya saat ini masih berkoordinasi mengenai pembukaan pasar. Pemkot akan mempersiapkan lebih dulu, termasuk pedagang, sebelum pasar itu benar-benar dibuka.
Ditanya soal masih sepinya pedagang, Irvan menyebutkan bahwa semua bertahap. Nanti pedagang diberi pelatihan untuk bisa menjual produk. Termasuk menyelenggarakan event burung berkicau agar menarik animo masyarakat. ”Nanti kami koordinasikan dengan camat untuk membuat kegiatan itu,” tuturnya.