Rusak Lama, tapi Perbaikannya Bertahap
Ruas Cerme–Metatu Masih Mengkhawatirkan
GRESIK, Jawa Pos – Akses vital di Gresik yang mengalami kerusakan masih banyak. Salah satu pemicunya, perbaikan yang dilakukan oleh pemkab tidak bisa langsung. Misalnya jalan kabupaten di ruas Cerme–Metatu. Sejatinya jalan itu sudah rusak parah cukup lama. Hanya, perbaikannya butuh waktu cukup lama.
Berdasar pantauan Jawa Pos, kondisi jalan di timur Desa Kandangan itu memang mengkhawatirkan. Kerusakannya kompleks. Mulai bergelombang, retak, berlubang, hingga miring. Alhasil, jalur tersebut cukup membahayakan bagi pengendara. Padahal, jalan itu merupakan akses utama bagi warga di bagian selatan.
Sementara itu, di sepanjang jalan di Desa Dungus, rata-rata kerusakan berupa retakan. Bahkan, tahun lalu di salah satu ruas seorang pengendara terjatuh hingga lengannya masuk ke retakan jalan. Maklum, selama ini penanganan kerusakan jalan sebatas tambal sulam. ”Kalau hujan atau pas malam hari, berbahaya. Lubang dan retakan itu tidak terlihat,” ucap Sunarto, warga setempat.
Sementara itu, saat dimintai konfirmasi, Kabid Bina Marga Dinas PUTR Pemkab Gresik Diannita Triastuti mengatakan bahwa perbaikan jalur tersebut dilakukan secara bertahap. Tahun ini perbaikan jalan bakal dilanjutkan lagi. ”Untuk berapa anggarannya, saya tidak hafal. Tetapi, sudah ada anggarannya untuk APBD 2020,” ucapnya.
Dia mengatakan, tahun lalu perbaikan jalur itu sudah dilakukan. Pekerjaan meliputi peningkatan jalan sekaligus pembuatan saluran air. Di ruas selanjutnya, proyek serupa akan dilakukan.
Di tempat terpisah, Sekretaris Komisi III DPRD Gresik Abdullah Hamdi menyebutkan, Jalan Raya Cerme–Metatu dalam jangka panjang bakal diperbaiki hingga tembus simpang tiga Pasar Cerme. Namun, program itu tidak bisa digarap dalam satu tahun anggaran sekaligus karena membutuhkan dana yang besar.
Hanya, pihaknya meminta dinas terkait untuk melaksanakan hasil evaluasi dari komisi beberapa waktu lalu. Yakni, mematangkan perencanaan agar hasil proyek infrastruktur benar-benar bermanfaat untuk masyarakat. ”Seperti yang jalan di Kandangan itu, masak airnya tidak mengalir? Jangan sampai proyek yang sudah selesai tidak berfungsi,” ucap dia.