Perampok Gondol 200 Gram Emas
Lukai Satu Karyawan Toko di Wonokromo
SURABAYA, Jawa Pos – Keamanan wilayah Surabaya Selatan terusik. Perampokan disertai kekerasan terjadi di sebuah toko emas, Toko Subur, di Jalan Wonokromo kemarin sore (15/2). Tidak hanya membawa ratusan gram perhiasan emas, pelaku juga melukai penjaga toko dengan menggunakan gagang pistol. Kasus tersebut kini diselidiki Unit Jatanras Polrestabes Surabaya.
Aksi pelaku tergolong nekat. Sebab, perampokan terjadi sekitar pukul 16.00. Situasi frontage road (FR) Wonokromo sisi barat masih ramaiJ
Lalu-lalang kendaraan bermotor juga cukup padat. Berdasar keterangan pemilik, perampok berjumlah dua orang. Mereka juga sempat mengatur strategi sebelum beraksi. ’’Sebelum masuk, mereka (pelaku, Red) terlihat ngobrol di depan toko,’’ ucap Anton, anak pemilik toko emas.
Sekitar dua menit berdiskusi, Anton mengatakan bahwa pelaku dengan cepat melompati etalase dan masuk ke sisi penjaga. Berdasar pantauannya dari CCTV, kejadian tersebut berlangsung cepat. Para pelaku berbagi tugas. Mereka langsung menodongkan pistol dan celurit ke tiga penjaga toko serta Anton yang keluar belakangan. ’’Jadi, pada saat kejadian ada empat orang. Saya datang setelah perampokan,’’ jelasnya.
Setelah pelaku masuk dan menodongkan senjata, lanjut dia, salah satu karyawan toko langsung menekan alarm bahaya. Tidak kabur, suara sirene itu justru membuat perampok panik dan berbuat nekat. Alhasil, kepala seorang penjaga toko bocor setelah dipukul gagang pistol.
Tidak sampai di situ, karena tidak ingin aksinya sia-sia, mereka langsung membuka etalase yang berisi deretan perhiasan emas. Pria 40 tahun itu menuturkan, setidaknya sekitar 200 gram emas digondol perampok. Kerugiannya diperkirakan mencapai Rp 120 juta.
Anton mengungkapkan, dari rekaman CCTV, perawakan dua pelaku itu kurus tinggi. Keduanya juga menggunakan helm, buff penutup muka, dan jaket hitam. Jadi, penjaga tidak bisa melihat dengan jelas bentuk wajahnya. Namun, jika dilihat dari gerakannya, dua perampok tersebut diperkirakan berusia 20–30 tahun. ’’Gerakan mereka cepat,’’ ucapnya.
Awalnya, para penjaga toko tidak curiga sama sekali terhadap kedua pelaku. Situasinya masih ramai dan matahari belum terbenam. Mereka pun bisa mengidentifikasi kendaraan yang dipakai komplotan tersebut.
Yaitu, dua pelaku itu datang ke lokasi dengan menggunakan sepeda motor Honda Beat merah.
Kejadian yang sangat cepat membuat mereka tidak sadar telah terjadi perampokan. Mereka baru menyadari aksi kriminal itu setelah salah satu pelaku berteriak lantang ke arah penjaga toko dan mengacungkan senjata. Keadaan semakin mencekam setelah pelaku memukul kepala Oong, salah seorang penjaga toko di bangunan nomor 26 tersebut.
Berdasar keterangan beberapa saksi di tempat kejadian, Oong tidak mengalami luka serius. Setelah mendapat perawatan di RSI Wonokromo, dia kembali ke
TKP untuk dimintai keterangan.
Sementara itu, Suparti, salah seorang warga Wonokromo Pasar, mengatakan bahwa dirinya dan beberapa warga memang mendengar alarm. Hanya, saat itu suara sirene tersebut dikira mobil biasa. Mereka pun tidak mengira ada perampokan di salah satu toko. Bahkan sampai para pelaku melarikan diri.
Masyarakat berdatangan ke TKP setelah kejadian selesai. ’’Ya, warga tidak mengira kalau ada perampokan,’’ jelasnya.
Dia menuturkan, berdasar cerita penjaga toko, pelaku melukai korban karena tidak mau duduk. Karena merasa terancam, pelaku memukul kepala korban dengan menggunakan gagang pistol.
Sementara itu, Kapolsek Wonokromo AKP Christoper Andhikara Lebang menuturkan bahwa korban terkena benda tumpul, bukan bacokan. Saat ini pihaknya masih melakukan penyelidikan mendalam. Termasuk melihat rekaman CCTV. Tujuannya, mengungkap para pelaku dan motifnya.