Hat-trick di Depan Mata
Indonesia vs Malaysia di Final BATC 2020
MANILA, Jawa Pos – Ambisi tim putra Indonesia untuk mencetak hat-trick alias tiga gelar beruntun pada Badminton Asia Team Championships (BATC) 2020 selangkah lagi tercapai. Indonesia menembus final setelah mengalahkan India 3-2 di Rizal Memorial Coliseum, Manila, kemarin. Hari ini, untuk mewujudkan hat-trick, kita ’’hanya’’ perlu melewati tetangga sebelah: Malaysia.
Partai puncak yang digelar sore ini (siaran langsung NET.pukul 15.00 WIB) merupakan ulangan final SEA Games 2019. Saat itu tim Indonesia menang 3-1. Anthony Sinisuka Ginting, Jonatan Christie, dan Wahyu Nayaka Arya Pangkaryanira/Ade Yusuf Santoso menyumbang kemenangan. Hanya Fajar Alfian/M. Rian Ardianto yang kecolongan poin.
Namun, tim yang kitab awa sedikit berbeda. Di SEA Games, PP PBSI tidak membawa dua ganda ter kuat di dunia, Marcus Fern al di Gideon/Kevin Sanjaya Sukamuljo dan MohammadAhsan/HendraSetiawan. D iBA T C 2020, dua pasangan itu terjun dan terbukti selalu menang. Tentu kita lebih percaya diri di sini. Meski begitu, mengalahkan Ma
laysia tidak akan mudah. Negeri jiran sedang on fire. Sejak fase grup hingga kemarin, Lee Zii Jia dkk belum sekali pun terkalahkan. Keberhasilan mereka mengalahkan Jepang 3-0 dalam babak semifinal kemarin juga menjadi kejutan tersendiri. Manajer Tim Indonesia Susy Susanti mengimbau agar para pemain tetap memasang kewaspadaan.
’Kalau lihat penampilan Malaysia kan mereka memang bagus dari babak awal. Tapi, kami sudah sering ketemu tim Malaysia. Para pemain sudah tahu lawan-lawan mereka ,’ papar Sus y dalam siaran pers P P PBSI kemarin. ’Di SEA Games 2019 lalu kami menang dengan komposisi yang sama. Jadi, tinggal bagaimana atur strategi dan keberaniannya di lapangan,’ lanjut dia.
Tidak seperti India yang memasang line-up mengejutkan, Malaysia punya komposisi cukup paten. Diawali Lee sebagai tunggal pertama. Lalu, Aaron Chia/ Soh Woi Yik di ganda pertama. Keduanya sering bertemu para pemain Indonesia di ajang BWF Tour. Tunggal kedua bakal diserahkan kepada Cheam June Wei, pemain nomor 72 dunia. Lalu, Ong Yew Sin/Teo Ee Yi diplot sebagai ganda kedua.
Di atas kertas, terutama dari segi peringkat, para jagoan Indonesia unggul atas para pemain di atas. Head-to-head juga cukup meyakinkan. Namun, peringkat saja tidak boleh dijadikan patokan. Buktinya, Indonesia cukup mengalami kesulitan untuk mengalahkan India kemarin. Kita kecolongan lewat Jonatan Christie dan Shesar Hiren Rhustavito. Padahal, peringkat para pemain kita jauh lebih baik.
Kewaspadaan harus dimulai sejak partai pertama. Anthony bakal melawan Lee. Pemain muda Malaysia itu belum pernah kalah sejak fase grup. Dia menghajar para pemain seperti Sai Praneeth B. (India), Heo Kwang-hee (Korea Selatan), hingga Kanta Tsuneyama (Jepang) di babak semifinal kemarin.
Ganda terbaik kita, Marcus/Kevin, akan melawan Chia/Soh. Pasangan nomor 8 dunia itu sering menyulitkan walau tak pernah menang. Menghadapi prospek bertemu Chia/Soh untuk kali keenam, mereka berjanji all-out. ’’Yang pasti, mereka (Chia/Soh, Red) juga bagus. Di BATC ini kan mereka belum pernah kalah. Menang terus. Jadi, semuanya harus diwaspadai lah,’’ kata Marcus.
Sementara itu, ganda kedua sangat mungkin diberikan kepada Ahsan/Hendra. Meski kemarin mereka mengalami kesulitan untuk mengalahkan pasangan India berperingkat ke-125 dunia. Hendra mengaku kondisinya belum fit 100 persen sepulang mengikuti liga di India. ’’Kami masih banyak melakukan kesalahan sendiri,’’ kata Ahsan. Hari ini kesalahan itu harus diminimalkan!