Warga Tagih Rekondisi Jalan Sesuai Spesifikasi
Selain Jalur Utama, Akses Alternatif Juga Terimbas Macet
SURABAYA, Jawa Pos – Kondisi jalan pasca penanaman pipa SPAM Umbulan mendapat sorotan. Sudah diperbaiki berkali-kali, namun masih saja rusak dan bergelombang. Salah satunya terlihat di ruas Jalan Citraraya Unesa.
Warga pun mendesak perbaikan jalan tersebut bisa sesuai dengan kondisi awal dan bertahan lama. Sebab, jika kembali rusak dan diperbaiki lagi, lalu lintas di sana semakin lama terhambat serta macet berkepanjangan.
Soebakti, warga Sambikerep, mengatakan, penanaman pipa hingga perbaikan yang berkalikali tidak hanya menyengsarakan pengendara yang melewati Jalan Citraraya Unesa– CitraLand. Namun juga memperparah kepadatan ruas jalan lainnya seperti Jalan Raya Lontar dan Jalan Lidah Kulon.
Dua jalan tersebut memang kerap macet. Namun, beberapa pekan terakhir kepadatan bertambah. ’’Lha gimana nggak macet, orang-orang yang biasa lewat Citraraya Unesa pindah ke Lontar atau Lidah Kulon, yo tambah padat,’’ ujarnya. ’’Artinya, imbas pengerjaan itu membuat lalu lintas tersendat di tiga jalur sekaligus,’’ sambungnya.
Keluhan warga dan pengguna jalan sering disampaikan. Direktur Forum Pemerhati Kebijakan Publik Pemerintah Vinsensius
Awey mendorong pelaksana proyek, dalam hal ini PT Meta Adhya Tirta Umbulan, benar-benar memperhatikan dampak proyek terhadap lalu lintas masyarakat.
Terlebih, kepadatan lalu lintas di titik yang sama terjadi berbulan-bulan. ’’Sampai kapan masyarakat harus bersabar, pekerjaan mereka ya begitu saja.
Rusak, perbaiki, rusak lagi, ya sama saja,’’ ungkapnya.
Pihaknya melayangkan class action kepada PT Meta Adhya Tirta Umbulan. Lewat surat itu, perbaikan jalan didesak untuk dipercepat dan harus sesuai dengan spesifikasi awal. ’’Kami minta tuntas satu pekan. Ini sudah berapa kali garagara sistem perbaikan kontraktor yang asal-asalan. Masak masyarakat harus diam. Belum lagi jalan rusak mengancam keselamatan,’’ ujarnya.
Selain itu, pihaknya mengajukan permohonan kepada CitraLand agar menahan pemberian izin pemasangan pipa di area Taman Puspa Raya sebelum kontraktor memperbaiki jalan bekas galian di Citraraya Unesa dan Mayjen Yonosuwoyo.
Awey menambahkan, selain imbas proyek, kemacetan di sana disebabkan minimnya jalur alternatif yang bisa digunakan pengendara. Dia berharap pemkot bersama pengembang merealisasikan pembangunan radial road yang sudah direncanakan.
Dengan radial road tersebut, volume kendaraan bisa terbagi. Tidak terkonsentrasi pada satu akses. Bisa di Jalan Lontar, Citraraya Unesa, Lidah Kulon, serta radial road. ’’Jika proyek radial road terus ditunda, kondisi lalu lintas akan semakin semrawut,’’ sambungnya.