Jawa Pos

Jangan Ulang Kesalahan

-

MALANG, Jawa Pos – Ada begitu banyak kesalahan yang dilakukan pemain Persela Lamongan saat menghadapi Persija Jakarta pada laga pertama, Piala Gubernur Jawa Timur, Selasa (11/2). Problem komunikasi, tampaknya, menjadi kendala yang paling mencolok. Masalah itu membuat penjagaan di lini belakang begitu longgar. Transisi bertahan juga lambat. Situasi tersebut tak ingin diulang saat Persela bersua Arema FC di Stadion Kanjuruhan, Malang, malam ini (13/2). Laskar Joko Tingkir –julukan Persela– tak mau menelan kekalahan telak seperti yang mereka dapatkan ketika bentrok dengan Persija. Selasa lalu, Persela dibantai Persija 1-4. Kali ini Persela ingin mengakhiri laga dengan kemenangan. ”Kami ingin menjaga asa lolos ke babak selanjutny­a. Karena itu, para pemain tidak boleh lagi mengulang kesalahan seperti saat pertanding­an sebelumnya,” kata pelatih Persela Nil Maizar.

Agar kesalahan tak kembali terulang, Nil sudah berbincang dengan para pemain. Pelatih asal Payakumbuh, Sumatera Barat, itu menekankan para pemain agar tak segan saling berbicara di tengah lapangan. Saling mengingatk­an satu sama lain. Dengan demikian, mereka tidak lagi saling menunggu siapa yang harus memegang pemain lawan ketika diserang. Pun sebaliknya. Para gelandang tidak saling menunggu untuk membantu penyerang. ”Siapa yang lebih dominan kami instruksik­an untuk bertahan dan siapa yang lebih dominan membantu menyerang harus menjalanka­n instruksi itu. Mereka juga harus saling bicara,” ujar Nil.

Bagi Nil, sepak bola itu sederhana. Asal pemain disiplin dengan posisinya, mau menjalanka­n instruksi pelatih, serta saling berkomunik­asi di lapangan, skema permainan pasti akan berjalan baik. Sepak bola menjadi rumit jika komunikasi tidak jalan dan pemain tidak mengikuti instruksi pelatih. Nah, pelatih 50 tahun tersebut meyakini kalau para pemainnya mengikuti pakem sepak bola itu dengan sederhana seperti yang dipaparkan­nya, Persela tidak hanya akan mampu menahan laju Arema di rumahnya, tim asal Kota Soto itu, imbuh Nil, bakal bisa meraih kemenangan. Keyakinan Nil tersebut bukan tanpa alasan. Dia menilai permainan Singo Edan –julukan Arema– masih jauh dari kata sempurna saat melawan Sabah FA sebelumnya. Arema memang menang. Namun, kala itu barisan belakang Arema juga melakukan beberapa kali kesalahan. ”Kalau cara main dan komunikasi pemain berubah lebih baik, saya optimistis hasil baik akan berpihak kepada kami,” sebutnya. Di pihak lain, para pemain Arema juga diminta tidak mengulang kesalahan serupa. Terutama saat melakukan pressing di lini belakang. Apalagi, Arema tak mau dipermaluk­an di kandang sendiri saat bersua kesebelasa­n asal Jatim. Persela memang kerap menyulitka­n Arema saat berjumpa di Stadion Kanjuruhan. Dua kali pertemuan tahun lalu menjadi contohnya. Saat bertemu di Piala Presiden, Persela mempermalu­kan Arema lewat kemenangan 1-0. Ketika bertemu di Liga 1, meski menang 3-2, Arema dibuat susah payah meraihnya.

”Kami ingin meraih kembali kemenangan. Karena itu, kami harus bekerja keras lagi,” ujar pelatih Arema Mario Gomez. Untuk meraih kemenangan itu, asisten pelatih Arema Charis Yulianto mengingatk­an para pemainnya untuk tidak memandang remeh Persela. Meski, Persela sebelumnya kalah telak dari Persija. ”Persela ini sering mengejutka­n. Pemain harus fokus,” ucapnya.

 ?? ANGGER BONDAN/JAWA POS ??
ANGGER BONDAN/JAWA POS
 ?? ANGGER BONDAN/JAWA POS ?? SIAP TEMPUR: Osvaldo Haay (kiri) berlatih bersama skuad Persija Jakarta di Lapangan Gajayana, Malang, kemarin (12/2).
ANGGER BONDAN/JAWA POS SIAP TEMPUR: Osvaldo Haay (kiri) berlatih bersama skuad Persija Jakarta di Lapangan Gajayana, Malang, kemarin (12/2).

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia