Jawa Pos

Gubernur Turunkan Tim Dokter untuk Pandhu

-

MUHAMMAD Pandhu Firmansyah terus mendapat perhatian dari banyak pihak. Salah satunya, Pemprov Jatim. Bayi yang menderita cleft tessier hydrocepha­lus myelemenin­gocele itu mendapat perawatan tim dokter RSUD dr Soetomo.

Sebelumnya, pemerintah provinsi menyediaka­n tempat tinggal baru untuk Pandhu dan orang tuanya. Mereka tak lagi tinggal di rumah petak tak layak huni di Surabaya. Kini keduanya tinggal di Flat Gunungsari yang disiapkan pemprov.

Pemindahan itu berlangsun­g Selasa (3/12). Pandhu bersama Dina, sang ibu, tinggal di lantai dasar IA 12. Kamar tersebut sebenarnya khusus lansia dan difabel. Di dalamnya, terdapat perabotan rumah. Pandhu ditempatka­n di lantai bawah untuk memudahkan apabila membutuhka­n layanan sewaktu-waktu.

Biaya sewa flat juga digratiska­n. Kebijakan itu berlangsun­g hingga Dina dianggap mandiri. Yakni, mampu membiayai kehidupan dirinya bersama sang bayi.

Masalah tempat tinggal sudah selesai. Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa meminta tim dokter RSUD dr Soetomo untuk turun tangan. Ada empat dokter yang dilibatkan. Mereka terdiri atas dokter bedah syarat, bedah plastik, spesialis bius, dan dokter anak. ”Tim dokter akan menangani dan memantau bayi itu,’’ katanya.

Khofifah iba dengan kondisi bayi tersebut. Dia berharap langkah cepat itu membawa hasil positif. Pandhu sudah menjalani operasi pertama. Tim dokter mengeluark­an cairan di otak melalui slang. Operasi berlangsun­g sekitar satu jam. ”Dari laporan yang saya terima, operasi berhasil. Besok (hari ini, Red) akan dievaluasi,’’ jelasnya.

Evaluasi tersebut meliputi hasil operasi, penutupan luka, hingga penambahan berat badan. Setelah itu, tim menentukan langkah berikutnya. Termasuk rencana operasi selanjutny­a.

 ?? THORIQ KARIM/JAWA POS ?? DIRAWAT: Pandhu digendong ibunya, Dina, dengan penuh kasih sayang.
THORIQ KARIM/JAWA POS DIRAWAT: Pandhu digendong ibunya, Dina, dengan penuh kasih sayang.

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia