BI Cetak Rekor Muri
Berkat Elektronifikasi Kotak Amal
SURABAYA, Jawa Pos – Gerakan elektronifikasi kotak amal di rumah ibadah yang digagas Bank Indonesia (BI) mendapatkan apresiasi. Yakni, memecahkan rekor Museum Rekor-Dunia Indonesia (Muri) untuk kategori penempelan QR code terbanyak pada kotak amal di tempat ibadah. Kegiatan tersebut berlangsung di Grand City kemarin (9/11).
Ada 1.000 rumah ibadah yang sudah memiliki QR code. Perinciannya, 920 masjid, 74 gereja, 4 pura, 1 wihara, dan 1 tempat ibadah tri dharma. Kepala BI Kantor Perwakilan Provinsi Jawa Timur Difi Ahmad Johansyah mengatakan, masyarakat tak perlu datang ke tempat ibadah untuk bersedekah. Mereka cukup scan QR code, lalu bayar dengan menggunakan uang elektronik.
Dengan QR code, bersedekah bisa lebih efisien. Termasuk bagi pengurus rumah ibadah. Dia mencontohkan masjid. Umat Islam biasanya bersedekah dengan memasukkan uang ke kotak amal. Kemudian, takmir menghitung hasilnya dan membawanya ke bank. Itu tentu membutuhkan waktu dan proses yang lama. ’’Cara ini lebih simpel, baik untuk pengurus tempat ibadah maupun masyarakat,’’ ungkapnya.
Pelaporan atau pemasukan sedekah bisa dilihat secara real time. Syaratnya, dilakukan pengecekan melalui m-banking. ’’Kami mendorong sebanyak-banyaknya rumah ibadah sudah elektronifikasi keuangan berupa QR code,’’ ucapnya.
Manajer Muri Ridha Al-Amin menuturkan, penempelan QR code pada kotak amal rumah ibadah itu tak hanya tercatat dalam rekor MURI. ’’Juga masuk rekor dunia,’’ jelasnya.
Selain pimpinan 17 perwakilan bank, pemecahan rekor Muri pada Festival Ekonomi Syariah (Fesyar) Indonesia 2019 itu dihadiri anggota Komisi XI DPR RI Indah Kurnia. Dia mengungkapkan, kehadiran QR code tersebut memudahkan orang dalam beramal. Kerahasiaannya juga terjamin.