Berburu Gelar Kedelapan
Minions Lolos Final Fuzhou China Open
FUZHOU, Jawa Pos – Belum ada yang sanggup menghentikan laju Marcus Fernaldi Gideon/Kevin Sanjaya Sukamuljo di Fuzhou China Open 2019. Mereka melaju ke final kedua beruntun sejak turnamen itu naik kelas menjadi BWF Tour super 750. Marcus/Kevin lolos setelah mengalahkan rising star India Satwiksairaj Rankireddy/ Chirag Shetty 21-16, 22-20 di Haixia Olympic Sports Center kemarin.
Tahun lalu Minions merebut gelar kedelapan mereka di Fuzhou. Nah, tahun ini mereka sudah mengantongi tujuh gelar. Itu berarti, pasangan nomor satu dunia tersebut juga sedang mengincar gelar kedelapan. Mampukah?
Well, lawan Minions –sebutan Marcus/Kevin– hari ini adalah Takeshi Kamura/Keigo Sonoda. Pasangan yang musim lalu sempat menjadi ancaman mengerikan buat Minions. Pernah mengalahkan mereka di perempat final
PERTEMUAN TERAKHIR
Semifinal Piala Sudirman (25/5) Kevin/Marcus MENANG 21-14, 21-18
Marcus/Kevin Indonesia
1
28/24
168 cm/170 cm kanan/kanan 7
9
Kejuaraan Dunia 2018. Namun, tahun ini kemampuan pasangan Jepang itu sedikit menurun. Dari segi peringkat, Kamura/Sonoda merosot ke peringkat keempat. Sepanjang 2019, mereka baru merebut satu gelar, yakni di Singapore Open.
Melihat data di atas kertas serta tren beberapa turnamen terakhir, kans Minions untuk mempertahankan gelar sangat besar. Sejak Korea Open pada September, mereka menjalani 14 pertandingan tanpa terkalahkan.
Fuzhou juga bersahabat buat mereka. Sejak 2016, Minions tak terkalahkan di ibu kota Provinsi Fujian tersebut. Pada 2016 dan
Kamura/Sonoda Jepang 4 29/29 169 cm/169 cm kanan/kanan 1 5 peringkat usia tinggi pegangan gelar 2019 H2H
2017, mereka menjadi juara China Open (super series premier) yang kala itu masih diselenggarakan di Fuzhou.
’’Harapan untuk di final pasti mau pertahanin gelar, ya. Yang penting persiapannya itu dari kami sendiri. Lawan siapa pun besok (hari ini, Red) pasti berat,’’ kata Kevin seperti dikutip dari siaran pers PP PBSI.
Terlepas dari hasil, kemarin Minions dan Rankireddy/Shetty menyajikan pertarungan seru yang sangat atraktif. Ganda muda India tersebut memang sudah sedikit mengatasi rasa nervous mereka. Shetty, yang berhadapan dengan Kevin di depan net, tampil lebih agresif dan berani. Defense Rankireddy juga semakin sulit ditembus.
’Merekabanyakperubahandari tahun lalu ke tahun ini. Dari segi maindansafe-nya,caranyaripoinnya juga lebih matang,’’ puji Marcus. ’Kalaudulukanmasihbanyakbuang poin. Gampang mati. Mereka memang pemain bagus. Kami main juga nggak gampang,’ imbuhnya.
Pada game kedua, Rankireddy/ Shetty berhasil mengambil alih kendali permainan. Mereka leading sejak awal. Marcus/Kevin baru berbalik unggul di posisi 19-18, lalu match point. Eh, masih terkejar juga. Nah, ketika mencapai match point kedua, Shetty memberikan bola lambung yang sangat menggiurkan buat dismes.
Kevin sudah menunggu di depan net. Dia membuat gestur melambai ke shuttlecock, seolah memanggil. Sedetik kemudian, dia menyambarnya dengan superkeras. Rankireddy sampai melompat menghindari shuttlecock. ’’Kami cuma mau menang. Kan tanggung sudah sampai di semifinal,’’ jawab Kevin soal aksi tengilnya.