Menuju Indonesia Maju
Joko Widodo dan Ma’ruf Amin secara resmi menjadi presiden dan wakil presiden RI periode 2019–2024. Keduanya sah menjadi pemimpin negara setelah membacakan sumpah jabatan kemarin siang. Ini adalah momen rakyat Indonesia harus berbangga. Meskipun melewati kontestasi politik yang hampir membelah, kepemimpinan sipil pertama –di luar dwitunggal proklamator– tuntas berbakti dalam lima tahun yang dijalani pasangan Jokowi-Jusuf Kalla.
Kini harapan berganti ke pundak Presiden Jokowi bersama Ma’ruf Amin untuk menjalankan mandat sebaik-baiknya dalam membangun Indonesia pada 2019–2024. Keputusan pertama yang ditunggu-tunggu dan bisa memberikan sinyal mereka mampu adalah susunan kabinet yang dijanjikan untuk dikenalkan pagi ini.
Semoga yang dikenalkan bukan hanya nama yang memberi kejutan, nama yang mengakomodasi kawan dan lawan politik, tapi juga nama yang diyakini langsung bisa bekerja menggerakkan mesin birokrasi. Rakyat sudah menunggu kerja cepat pemerintah karena tantangan yang dihadapi bangsa ini tidak ringan.
Dalam pidato pelantikan, Presiden Jokowi menyampaikan hal-hal yang menjadi prioritas kerja lima tahun ke depan. Yakni, pembangunan sumber daya manusia (SDM), pembangunan infrastruktur, penyederhanaan regulasi, efisiensi birokrasi, dan transformasi ekonomi.
Jika menyimak penjelasannya, seperti target pendapatan Rp 27 juta per kapita per bulan pada 2045 dan eselonisasi harus disederhanakan, pidato Presiden Jokowi dominan bernuansa materi. Padahal, sebuah momen inaugurasi yang dihadiri 18 kepala negara dan 100 duta besar, perlu disampaikan prinsip dan nilainilai yang menjadi landasan persatuan serta yang membimbing rakyat Indonesia di masa kini hingga lima tahun ke depan.
Tidak tersampaikan pencapaian Nawacita yang jadi bendera program di periode pertama, visi pemerintahan untuk mengatasi ancaman resesi ekonomi global, paham radikal dan intoleransi yang kian merasuk, korupsi yang merajalela, serta kesenjangan sosial-ekonomi yang lebar. Mungkin waktu yang singkat dan semangat menggebu untuk segera bekerja membuat Presiden Jokowi merasa itu tidak perlu dipidatokan, tapi sudah menjadi jiwa program kerja.
Pada akhirnya, selamat bekerja, Pak Jokowi, Pak Ma’ruf Amin. Jadilah tekad kalian seperti peribahasa Bugis yang dibacakan saat pelantikan: Pura babbara’ sompekku… Pura tangkisi’ golikku… Layarku sudah terkembang… Kemudiku sudah terpasang… Kita bersama menuju Indonesia maju!!!