FajRi pun Terjun di Super 100
JAKARTA, Jawa Pos – Belum konsisten. Itulah pendapat para pelatih ganda putra pelatnas soal penampilan Fajar Alfian/M. Rian Ardianto. Karena itu, meski baru meraih perunggu Kejuaraan Dunia 2019, pasangan tersebut bakal tetap diterjunkan di turnamen-turnamen berlevel super 100. Salah satu di antaranya, Indonesia Masters Super 100 di Malang pada Oktober mendatang.
Ya, nama FajRi –sebutan pasangan tersebut– ada di antara skuad yang diterjunkan PP PBSI di Malang. Padahal, sebagai pasangan yang masuk SK prioritas Olimpiade, minimal diturunkan di turnamen super 300. Jarang ada pasangan di jajaran top 10 dunia turun pada level turnamen di bawah itu.
’’Mereka harus nambah poin buat kualifikasi Olimpiade,’’ kata Herry Iman Pierngadi, pelatih kepala ganda putra, saat ditemui di Pelatnas Cipayung, Jakarta. Posisi mereka di peringkat keenam dunia belum aman.
Pria yang dijuluki Coach Naga Api itu menyebut FajRi belum stabil. Kadang meroket, seperti di All England dan kejuaraan dunia. Mereka sampai semifinal. Tapi, tak jarang mereka tumbang pada babak pertama. Misalnya, di Australian Open. ’’Itu salah satu alasan mengapa turun di super 100. Tapi, tujuan utama biar menambah mental dan kepercayaan diri mereka. Menurut saya belum baik,’’ jelas Herry.
Di Indonesia Masters Super 100 Fajar/ Rian ditarget masuk final. Bahkan jika memungkinkan, juara. Apalagi, mereka adalah unggulan pertama. ’’Yang penting final dulu. Kalau juara, itu bonus,’’ tandas Herry.
Meski belum yakin dengan Fajar/Rian, Herry menyebut ada peningkatan di kejuaraan dunia. Kepercayaan dan motivasi diri mereka meningkat. Itu adalah hasil dari konsultasi dengan psikolog dan sharing dengan Herry. ’’Saya bilang, kalau kamu begitu terus, hitungan poin Olimpiade ketinggalan. Kalau mau masuk (lolos ke Tokyo, Red), harus punya motivasi,’’ ungkap dia.