Sumur dan Langgar Dukur Masuk Cagar Budaya
Tunggu Pengesahan dari Wali Kota
SURABAYA, Jawa Pos – Selangkah lagi, langgar dukur dan sumur (jobong) di Lawang Seketeng, Peneleh, ditetapkan sebagai bangunan cagar budaya. Pengesahan dua bangunan tersebut tinggal menunggu tanda tangan wali kota.
Tim cagar budaya pemkot telah menyetujui dua peninggalan tersebut untuk menjadi bangunan cagar budaya. Kini, proses pengesahannya masih berada di kepala bagian hukum pemkot. ”Setelah itu, diserahkan ke wali kota untuk penerbitan SK,” jelas Kabid Kebudayaan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kota Surabaya Dayu Kadek Asritami kemarin (27/8). ’’Jika bangunan tersebut sudah disahkan sebagai cagar budaya, akan ada perlindungan khusus yang diberikan pemkot,’’ lanjutnya. Misalnya, ada dana untuk perawatan rutin. Bangunan yang sudah ditetapkan sebagai cagar budaya juga tidak boleh diubah dari bentuk aslinya. Dengan begitu, keaslian bangunan tetap terjaga.
Dayu mengatakan, sebelumnya ada tiga bangunan yang diajukan menjadi cagar budaya. Namun, satu bangunan, yakni tempat para pejuang berkumpul, belum bisa diusulkan karena masih membutuhkan beberapa kajian. ”Salah satunya terkait izin pemilik bangunan,” tuturnya. Berbeda dengan langgar dan sumur yang merupakan milik publik, rumah di Lawang Seketeng Gang 1 adalah milik pribadi.
Lurah Peneleh M. Khusnul Amin mengatakan, pengajuan tiga bangunan tersebut merupakan keputusan bersama antara warga dan pengurus. ”Sesuai dengan konsep pemkot, kami ingin Peneleh, khususnya Lawang Seketeng, jadi wisata heritage,” jelasnya.
Warga telah menggelar rapat rutin untuk mempersiapkan wisata Lawang Seketeng. Pengurus kelompok sadar wisata (pokdarwis) juga sudah dibentuk guna mendukung kegiatan itu. ”Nanti konsepnya dibuat tur. Fokusnya memang di beberapa peninggalan yang tersebar di Lawang Seketeng. Tapi, nanti juga bisa meluas ke wilayah Peneleh,” tuturnya. ’’Ada sajian kuliner yang disiapkan untuk menarik pengunjung. Misalnya, rujak topak dan sate manggul,’’ lanjutnya.
Untuk infrastruktur, lanjut Amin, pemkot mulai mengubah kondisi Lawang Seketeng. Di antaranya, penambahan ornamen lampu untuk mempercantik kawasan tersebut ketika malam. Pemasangan paving juga sedang dikerjakan untuk jalur wisatawan. ”Semua warga sudah setuju,” ujarnya.