Jawa Pos

Seri di Klangonan, Minta Hitung Ulang

- Pelantikan Kades Terpilih Dijadwalka­n September

KEMARIN, Jawa Pos mendatangi rumah dua calon Kades yang imbang tersebut. Namun, rumah Oki di Dusun Jetak, Klangonan, maupun rumah Ajir di Dusun Klangonan, terlihat sepi. Pintu pagar rumah keduanya sama-sama terbuka. Namun, pintu rumahnya tertutup.

Informasi dari para tetangga, Oki sedang bekerja di Surabaya, sedangkan Ajir sedang mengajar di sekolah. Di kampung juga sudah tidak ada yang aneh. Seperti sudah tidak terjadi apa-apa. Padahal, sehari sebelumnya ada ketegangan. Namun, kemarin sudah damai seperti hari biasa.

Ketua Tim Pemenangan Calon Nomor 2 Muhammad Mastrab Febrian mengatakan, pihaknya menolak tanda tangan berita acara lantaran persoalan belum beres. Setelah selesai penghitung­an, pihaknya menemukan indikasi kejanggala­n. Yakni, data jumlah suara yang masuk berbeda dengan jumlah warga yang hadir mencoblos. Karena itu, saat itu juga timnya meminta untuk penghitung­an ulang. ”Awalnya ada selisih 1 angka. Nah, saat dihitung ulang itu, belum sampai separo dihitung ulang muncul kejanggala­n lagi. Jadi, ada dua angka. Akhirnya, hitung ulang dihentikan karena dikawatirk­an human error,” jelasnya.

Karena itu, Mastrab akan mengajukan surat keberatan. Pihaknya meminta dilakukan penghitung­an ulang dengan batas waktu hari ini (2/8). ”Sebetulnya harus selesai hari itu juga, tapi karena panitia sudah lelah dan khawatir human error, akhirnya ditunda,” ungkapnya.

Padahal, lanjut dia, timnya hanya meminta penghitung­an ulang karena menemukan ada indikasi kejanggala­n. Kalau nanti hasil hitung ulang itu calonnya tetap kalah, pihaknya sudah legawa. ”Iya, Jumat kalau tidak ada hitung ulang, kami akan ke bupati,” kata Mastrab.

Menanggapi kasus di Desa Klangonan, Plt Kepala Dinas Pemberdaya­an dan Masyarakat Desa Pemkab Gresik Edy Hadisiswoy­o mengatakan, pihaknya belum bisa membuat rekomendas­i. Dia akan meminta panitia untuk menunjukka­n pleno. ”Kalau sesuai aturan, memang nomor 3 yang menang. Tapi, kami perlu melihat dulu plenonya,” ucapnya.

Kalau sesuai aturan, memang nomor 3 yang menang. Tapi, kami perlu melihat dulu plenonya.”

Kepala Disnas PMD Gresik

GRESIK, Jawa Pos – Pemilihan kepala desa (pilkades) serentak di 264 desa se-Kabupaten Gresik telah selesai. Pelaksanaa­nnya berjalan dengan tertib dan lancar. Suasana Kota Santri pun tetap kondusif. Tidak ada gejolak signifikan yang mengganggu ketertiban dan keamanan masyarakat (kamtimbas).

Nama-nama calon Kades terpilih pun sudah langsung diketahui. Mereka adalah kandidat yang mendapat suara terbanyak. Para peraih mandat langsung lewat cobloson itu tinggal menunggu pelantikan. Setelah resmi nanti, mereka tentu tidak boleh berleha-leha lagi. Di era seperti sekarang, mereka tertuntut saling adu inovasi untuk kemajuan desa masing-masing.

Sesuai ketentuan, para Kades terpilih tersebut bakal ditetapkan Bupati Sambari Halim Radianto. Jika tidak ada kendala, penetapan itu dilaksanak­an serentak pada pertengaha­n September nanti. Dinas Pemberdaya­an Masyarakat dan Desa (DPMD) Pemkab Gresik pun berharap pelantikan Kades terpilih secepatnya dilakukan.

Yang jelas, sesuai perda, setelah pemungutan suara tuntas, panitia pilkades harus melaporkan berita acara kepada Badan Permusyawa­ratan Desa (BPD). Waktunya paling lambat 7 Agustus. Setelah itu, BPD harus melapor ke bupati pada 4–14 Agustus.

Plt Kepala DPMD Pemkab Gresik Edy Hadisiswoy­o mengatakan, pihaknya bersyukur pelaksanaa­n pilkades serentak berjalan kondusif dan lancar. Rekapitula­si suara juga sudah masuk ke pemkab. Karena itu, pihaknya meminta para BPD segera mengirimka­n berkas berita acara. ’’Pelantikan kades terpilih tersebut tidak harus sesuai jadwal. Jika mengikuti jadwal, pasti masih lama. Yakni, 14 September hingga 13 Oktober nanti,’’ ungkapnya.

Eddy berharap Kades terpilih bisa segera ditetapkan dan dilantik. Dengan demikian, desa bersangkut­an sudah memiliki pemimpin definitif. ’’Lebih cepat lebih baik. Jadi bergantung dari BPD. Tapi, kami ingin segera dilantik dan langsung bekerja untuk memajukan desa masingmasi­ng,’’ jelasnya.

Dia mengungkap­kan, saat masa kampanye lalu, para calon Kades sudah memaparkan visi dan misinya. Semua ingin desanya maju, mandiri, inovatif, dan berdaya. Kalau sudah definitif, penjabat sementara Kades yang diambilkan dari pejabat kecamatan bisa kembali pada tugasnya. ’’Pilkades sudah selesai, sekarangwa­yahe adu inovasi, tetap seduluran,’’ ucapnya.

Sementara itu, Bupati Sambari Halim Radianto juga mengapresi­asi pelaksanaa­n pilkades serentak pada Rabu (31/7) yang berlangsun­g lancar dan kondusif. Dia mengakui, tentu tetap ada dinamika. Namun, pihaknya memastikan semua sudah bisa dituntaska­n dengan baik. ”Dari seluruh laporan yang kami terima, secara umum, pilkades lancar dan damai,” ungkapnya kemarin.

Sambari menuturkan, kelancaran perhelatan pilkades yang melibatkan ratusan ribu pemilih tersebut tidak lepas dari kinerja seluruh pihak. Mulai para kandidat, penyelengg­ara, hingga jajaran Forkopimda Gresik. Selain itu, sikap masyarakat makin dewasa. ”Karena itu, kami sangat berterima kasih atas kerja sama yang luar biasa ini,” ujarnya.

 ?? GALIH WICAKSONO/JAWA POS ?? IMBANG: Audiensi panitia pilkades di Klangonan dengan Camat Kebomas Miftachul Huda dan perwakilan dari dinas PMD di kantor kecamatan pada Rabu malam (31/7).
GALIH WICAKSONO/JAWA POS IMBANG: Audiensi panitia pilkades di Klangonan dengan Camat Kebomas Miftachul Huda dan perwakilan dari dinas PMD di kantor kecamatan pada Rabu malam (31/7).
 ??  ??

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia