Keuangan Syariah Dukung Pembangunan Berkelanjutan
SURABAYA – Tujuan pembangunan berkelanjutan atau sustainable development goals (SDGs) bakal tercapai lewat perpaduan keuangan syariah dan investasi yang pas. Dua komponen itu saling melengkapi. Maka, hanya mengandalkan salah satu di antaranya tidak akan cukup. Keuangan syariah atau impact investing saja tidak akan bisa mewujudkan SDGs.
Wakil Menteri Keuangan Mardiasmo menegaskan bahwa keuangan syariah harus sejalan dengan investasi. ’’Keuangan syariah punya peran besar dalam memberikan dampak investasi,’’ terangnya dalam pembukaan 4th Annual Islamic Finance Conference (AIFC) di Surabaya kemarin (24/7). Kali ini tema konferensi adalah Blending Islamic Finance and Impact Investing for SDGs.
Mardiasmo menyatakan, salah satu upaya pemerintah dalam mencapai tujuan SDGs adalah bekerja sama dengan PT Sarana Multi Infrastruktur (SMI). Kementerian Keuangan dan SMI menciptakan platform SDG Indonesia One. Modalnya adalah dana publik dan privat. Melalui SDG Indonesia One, dana itu disalurkan ke proyek-proyek infrastruktur yang berkaitan dengan SDGs.
Proyek-proyek yang dimaksud itu, antara lain, pembangunan 727 kilometer jalur kereta double-track di beberapa lokasi, pengelolaan sampah untuk 3,4 juta rumah tangga, dan 121 pembangkit listrik mini tenaga surya. ’’Pemerintah juga mengeluarkan green sukuk. Yakni, investasi untuk lingkungan hidup,’’ tutur Mardiasmo.
Dalam kesempatan itu, Wakil Gubernur Jatim Emil Elestianto Dardak menuturkan, Jatim akan memiliki Indonesia Islamic Science Park (IISP). Nanti, IISP menjadi pusat pertumbuhan ekonomi baru di Jatim, khususnya Madura. ’’Juga, menjadi pusat destinasi wisata halal atau syariah yang bertaraf internasional,’’ harapnya.
Untuk mendukung IISP, Jatim perlu mempercepat pembangunan infrastruktur pendukung. Yakni, pelabuhan Tanjung Bulupandan di Bangkalan, Madura, dan jalan tol menuju pelabuhan. ’’Ini terintegrasi dengan pengembangan kawasan kaki jembatan Suramadu oleh BPWS (Badan Pengembangan Wilayah Surabaya-Madura),’’ paparnya.
Kepala Perwakilan UNDP Indonesia Christophe Bahuet menegaskan bahwa target untuk mewujudkan SDGs pada 2030 perlu dukungan pembiayaan. Maka, diperlukan konvergensi pembiayaan syariah dan impact investment.