Optimistis Dorong UKM Terus Bermunculan
Kini Desa di Kecamatan Tanggulangin Gabung Desa Melangkah
SIDOARJO – Spirit program Desa Melangkah terus memantul ke banyak desa. Setelah memasuki tahun ketiga, desa-desa di Kecamatan Tanggulangin juga bergabung dalam program hasil kerja sama Jawa Pos, pemkab, dan Universitas Ciputra itu. Ada 12 desa yang siap berpartisipasi.
”Sebenarnya, keinginan bergabung sudah lama. Sejak awal program Desa Melangkah diluncurkan. Baru bisa tahun ini bergabung karena kami merasa butuh,” ujar Camat Tanggulangin Didik Widoyoko kemarin (23/7).
Sama dengan desa-desa lain, beragam harapan muncul. Terutama menjadikan potensi besar di Kecamatan Tanggulangin semakin dikenal. Selama ini, Tanggulangin memang dikenal sebagai salah satu kecamatan dengan jumlah usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) terbanyak. Bahkan, tidak sedikit yang bertahan hingga puluhan tahun. Sebut saja sentra kerajinan dan tas kulit.
”Setiap desa punya lebih dari sepuluh UKM di Tanggulangin,” kata Didik. Jenis usaha masyarakat itu beragam. Mulai kerajinan tangan, kuliner, konfeksi, hingga pakaian. ”Dengan bergabung pada program Desa Melangkah, semakin banyak lagi UKM yang muncul,” lanjutnya.
Dia optimistis, ke depan wirausaha yang sudah lama berdiri semakin dikenal luas. Sementara itu, yang belum memiliki usaha bisa terinspirasi untuk membuat usaha-usaha baru. ”Sekarang mulai bermunculan. Misalnya, ada usaha bumbu masak Mahmudah, enggak hanya satu dua, banyak,’’ ujar Didik.
Selain membuat wirausaha masyarakat semakin menggeliat, Didik berharap program Desa Melangkah menginisiatori pembentukan badan usaha milik desa (BUMDes). ”Harapannya nanti muncul BUMDes dengan beragam usaha. Dengan demikian, desa semakin mandiri,” katanya.
Selain memberdayakan ranah wirausaha dan pemerintah desa, lanjut dia, BUMDes bisa memberdayakan generasi muda. Termasuk meningkatkan peran mereka untuk pengembangan kualitas desa. Lebih bagus lagi, mereka diberi wahana khusus untuk meningkatkan kualitas diri agar lebih mudah mendapatkan akses pekerjaan. ”Kalau bisa, dihubungkan dengan instansi-instansi yang membutuhkan tenaga pemuda-pemuda desa,” ujarnya.