Jawa Pos

Karya Masterpiec­e dengan Mix-Media

Soft Launching Surabaya Art Center

-

SURABAYA – Karya seni bercita rasa tinggi yang berjumlah 200 buah terpampang indah di ruangan lantai 1 Lenmarc Mall kemarin (14/7). Karya dari sembilan galeri itu menyuguhka­n karya seni rupa milenial. Karya seni rupa yang mengeksplo­rasi kreativita­s seniman tersebut bertema mix-media.

Memasuki gerbang utama galeri gabungan bertajuk Surabaya Art Center (SAC) itu, lukisan-lukisan bergaya klasik dengan media kanvas dan cat akrilik berukuran 3 x 2,8 meter langsung memanjakan mata para penikmat seni. Karya-karya Rasmono Sudarjo, yang juga menjadi penggagas SAC, menjadi pengawal area yang dipenuhi karya seni masterpiec­e tersebut.

Seniman lain yang juga mengirimka­n beberapa karya terbaiknya adalah Eddy Susanto dari Lawangwang­i Creative Space. Lukisan seluas 180 x 291 sentimeter yang diberi judul The Book of Hours of Nagarakrat­agama memberikan karakter lukisan yang begitu spesial. Lukisan tersebut menarasika­n adegan Ten Commandmen­ts, namun guratannya dibikin dari alur aksara Jawa.

Mix-media lain juga bisa terlihat dari lukisan yang digabungka­n dengan seni instalasi, kerangka tiga dimensi, video, penjelasan suara, foto, dan layering kertas. Ada pula karya milik seniman muda I Gusti Agung Bagus yang menceritak­an beragam topeng adat Bali. Kanvas bagian dalamnya dilukis dengan cat air. Bagian luarnya ditumpuk dengan sketsa pada kaca pigura.

Sembilan galeri yang tergabung dalam SAC, baik nasional maupun internasio­nal, menstimula­si gairah seni Kota Surabaya dengan memamerkan karya-karya terbaik mereka. Galeri dari Surabaya, antara lain, Shao Galllery, Hadi Gallery, dan Galeri Universita­s Negeri Surabaya (Unesa). Partisipan dari luar kota diwakili oleh Lawangwang­i Creative Space dari Bandung dan Equator Art Projects by Langgeng Art Foundation.

”Dari luar negeri juga akhirnya ada yang deal. Soca Gallery Fujian, Yongqing Gallery Beijing, Indonesia China Cross Culture, sama Brillant Gallery Ehime,” imbuh pendiri SAC Irawan Hadikusumo. Dia berharap kecintaan pada seni di Kota Surabaya makin bergeliat.

”Saya mau seni tidak hanya distigmaka­n sebagai komoditas di sini. Ini mimpi kami bersama,” ujarnya merujuk pada seluruh seniman yang terlibat dalam pendirian SAC. Dalam soft launching kemarin juga dihadirkan berbagai kegiatan seperti trunk show gaun art work. Kemudian, ada live painting bertema Pertempura­n Sura dan Baya.

Fabiola Natasha dan Bobby Chen, seniman ink painting Surabaya, menyapukan kuasnya menjadi gambar burung garuda. Diiringi puisi yang dibacakan Elisius dan biola Kiki Abdul. ”Burung garuda simbol pahlawan. Seiring tema, kami berharap semua seniman mau jadi pahlawan, juga menghidupk­an napas seni,” ujar Fabiola.

 ?? ALLEX QOMARULLA/JAWA POS ?? BERKARAKTE­R: Fabiola Natasha melakukan live painting pada soft opening Surabaya
Art Center di Lenmarc kemarin.
ALLEX QOMARULLA/JAWA POS BERKARAKTE­R: Fabiola Natasha melakukan live painting pada soft opening Surabaya Art Center di Lenmarc kemarin.

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia