Jawa Pos

Sedekah Bumi Kenang Raden Ayu Pandan Sari

-

SURABAYA – Ribuan warga memadati kompleks pesarean Raden Ayu Pandan Sari di Jalan Tidar, Kelurahan Tembok Dukuh, kemarin (15/7). Mereka meramaikan ritual tahunan sedekah bumi. Berbagai hiburan tradisiona­l disuguhkan.

Ritual dimulai sekitar pukul 08.00. Warga mengarak 15 tumpeng kecil hasil kreasi warga 10 RT keliling kelurahan. Setelah itu, buah-buahan dan lauk-pauk menjadi bahan rebutan warga yang hadir. ’’Tahun ini kami gelar secara meriah. Ada kesenian yang ditampilka­n untuk masyarakat,’’ kata Ketua RW 7 Kelurahan Tembok Dukuh Muhammad Zuhri.

Sejumlah kesenian tradisiona­l juga ditampilka­n. Antara lain, reog ponorogo, tari remo, ludruk, dan drum band Bonek. Juga, dimeriahka­n gamelan dan tembang Jawa. Sedekah bumi ditutup dengan pengajian umum. Warga diajak berdoa agar selamat dan aman dari bencana.

Zuhri menjelaska­n, sedekah bumi diadakan untuk mengenang perjuangan Raden Ayu Pandan Sari. Konon, sesepuh Kelurahan Tembok Dukuh itu merupakan istri Pangeran Pekik. Salah seorang penguasa Surabaya zaman dulu. ’’Jasa Raden Ayu sangat banyak,’’ papar Zuhri. Menurut dia, Pandan Sari banyak mengajari warga bercocok tanam di kawasan Tembok Dukuh. Kehidupan masyarakat menjadi makmur hingga sekarang.

Lurah Tembok Dukuh Mochamad Imron menambahka­n, sedekah bumi merupakan bentuk syukur masyarakat. Mereka bisa hidup tenteram dengan penghasila­n yang lumayan. Selain itu, pembanguna­n terus bertambah. ’’Acara ini jadi simbol kerukunan,’’ kata Imron. Sedekah bumi tidak hanya diikuti umat Islam. Pemeluk agama lain juga ikut memeriahka­n acara tersebut. Warga saling berebut nasi kuning.

 ?? RIZAL AHMAD/JAWA POS ?? JADI REBUTAN: Warga Kelurahan Tembok Dukuh menyiapkan tumpeng untuk sedekah bumi.
RIZAL AHMAD/JAWA POS JADI REBUTAN: Warga Kelurahan Tembok Dukuh menyiapkan tumpeng untuk sedekah bumi.

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia