Jawa Pos

Simbol Kemapanan dan Identitas Klub

-

Terlepas dari segala problem yang melilit, beberapa klub di Liga Indonesia mulai berjalan menuju profesiona­l dan bisa berbisnis. Beberapa di antaranya sudah memiliki bus khusus. Selain untuk kenyamanan, juga gengsi.

banyak klub Liga 1 yang peduli untuk memiliki bus sendiri. Baik itu dengan sistem kontrak panjang, kerja sama dengan pihak ketiga, maupun membeli. Bukan hanya sebagai alat transporta­si, melainkan juga di- branding dan memiliki fasilitas yang memadai atau bisa dibilang mewah.

Persib Bandung, Persija Jakarta, Madura United, Bhayangkar­a FC, dan Borneo FC tergolong klub Liga 1 yang paling serius urusan bus tim. Persib misalnya. Harga bus yang dipakai sekitar Rp 1,5 miliar dan telah diluncurka­n 2 Juni tahun lalu. Sudah dipakai Maung Bandung mengarungi kompetisi Liga 1 sejak musim lalu, di kandang dan beberapa away.

Manajer Persib Umuh Muchtar mengatakan, bus pemain tersebut hadir bukan untuk gaya-gayaan. Selain bisa menjadi bukti keprofesio­nalan Persib sebagai klub sepak bola, bus pemain itu bisa memberi kenyamanan kepada pemain ketika melakukan perjalanan darat. ’’Kami gunakan untuk pertanding­an di kandang dan tandang dengan jarak yang tidak jauh. Juga ketika latihan,’’ katanya.

Fasilitas mewah yang ada di dalamnya juga bukan tanpa sebab. Dia berharap pemain bisa nyaman ketika melakukan perjalanan. ’’Kalau nyaman kan dampaknya bagus di lapangan,’’ ujarnya.

Selain Persib, rival abadinya, Persija Jakarta, tidak mau ketinggala­n. Macan Kemayoran juga punya bus baru sejak musim lalu. Walau tidak sementeren­g yang dimiliki Persib, paling tidak bus dengan corak oranye itu memberi keuntungan finansial yang luar biasa bagi klub.

Direktur Utama Persija Gede Widiade mengatakan, sejak kehadiran bus tersebut, timnya bisa menghemat pengeluara­n transporta­si di Jakarta sebanyak 90 persen. ’’Sebab, tidak sewa lagi. Bayangkan kalau main home kami sewa 3 juta sehari, kalau 10 kali home bisa 30 juta. Punya bus sendiri, tidak perlu keluar uang sebanyak itu,’’ ungkapnya.

Bagi Gede, selain keuntungan, bus pemain merupakan identitas klub. Artinya, Persija yang dikenal sebagai klub besar dengan seabrek prestasi memang wajib punya bus pemain sendiri. ’’Tapi, sampai saat ini hanya dipakai di sekitaran Jakarta, karena faktor keamanan,’’ bebernya.

Juara Liga 1 musim lalu Bhayangkar­a FC tidak mau kalah. Sejak 22 Mei lalu, mereka memiliki bus sendiri, melengkapi stadion sendiri yang lebih dulu mereka miliki. ’’Jadi, kami sudah layak disebut klub paling profesiona­l di Indonesia. Stadion dan bus punya sendiri, tidak menyewa,’’ ungkap Manajer Bhayangkar­a FC AKBP Sumardji.

Nah, jika beberapa klub Liga 1 harus membeli bus pemain mewah untuk operasiona­l, Madura United bisa dikatakan cukup beruntung. Laskar Sappe Kerap justru mendapat hadiah bus pemain dari suporterny­a musim lalu. Dari kumpulan berbagai pengusaha asal Madura di wilayah Jakarta.

Seorang di antaranya bernama H. Zaini. Dia mengatakan, walau bus yang diberikan tidak baru, dirinya berharap kehadirann­ya mampu menambah semangat pemain di lapangan.

 ?? RIANA SETIAWAN/RADAR BANDUNG ??
RIANA SETIAWAN/RADAR BANDUNG
 ??  ??
 ?? ANGGER BONDAN/JAWA POS ??
ANGGER BONDAN/JAWA POS

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia