Bikin Sketsa Ruang Interior Bersama LK Bing
SURABAYA – Membingkai ruang interior dalam sketsa cat air ada tekniknya. Teknik itu dibeberkan dalam workshop Urban Sketchers yang dihelat kemarin (19/5). Sebanyak 30 orang dengan minat gambar berpartisipasi dalam workshop.
Salah seorang mentor LK Bing membimbing para peserta yang datang dari berbagai latar belakang. Workshop merupakan salah satu program dari International Urban Sketchers Symposium. Ajang berkumpulnya seniman sketsa sedunia tersebut dihelat setiap tahun di negara yang berbeda.
Mantan dosen yang kini mendalami sketsa itu telah tiga kali berturut-turut terpilih menjadi mentor simposium. Dari 2016 di Manchester, 2017 di Chicago, dan tahun ini di Portugal. ”Saya sebagai perwakilan dari International Urban Sketcher dari Surabaya berkewajiban untuk menularkan ilmu di kota ini,” katanya.
Setiap peserta berhak mendapatkan 10 kelas dengan tema beragam. Kemarin kelas yang dihelat di Mal Ciputra World itu adalah kelas ke-7. Temanya tentang menggambar sebuah ruang interior.
Sebelum melakukan live painting, peserta mendapat pemaparan tentang materi oleh Oei Lina Kumala. Dia merupakan seniman yang memiliki latar belakang sebagai arsitek. Setelah itu, LK Bing melakukan demo, sembari menjelaskan lebih detail tentang teknik. Beberapa hal yang memengaruhi karakter dan mood sebuah ruang interior adalah cahaya, warna, pola, tekstur, dan skala ruang. ”Mau dibawa ke mana mood sebuah lukisan dipengaruhi oleh warna. Dingin dan hangat. Lukisan dengan mood dingin lebih menggunakan warna-warna seperti campuran biru, putih, dan abu-abu,” terang Bing. Sementara itu, tekstur bisa dibuat lebih mengilap, dull, transparan, maupun kasar.
Peserta juga belajar mengidentifikasi komponen yang harus ada dalam lukisan ruang interior. Misalnya perabot seperti lampu, gorden, buku, meja, hingga manusia yang beraktivitas di dalam ruangan tersebut. Bentuk bangunan dari sisi interior juga harus diperhatikan dengan jeli.
Para peserta diberi waktu untuk mengeksplor interior mal sebagai bagian dari tahapan yang harus dilakukan seorang pelukis. Otovianisa Dipa Hamidah, 18, memilih sudut sebelah utara mal. Tepatnya di depan gerai The Coffee Bean & Tea Leaf. ”Saya pilih ini karena punya karakter. Mending difoto dulu sambil skets kasar. Setelah itu, baru diselesaikan di tempat yang nyaman,” ucapnya.
Peserta lain, Crysthalia, 10, menyebut, menggambar sketsa interior adalah tantangan. Siswa SMAK St Louis 1 Surabaya itu biasanya menggambar potrait manusia. ”Ini susah, harus bisa lihat proporsi tapi dalam hal yang berbeda,” tuturnya.