Urusan Tiket Bus Suroboyo, Gandeng Bank Sampah
SURABAYA – Rencananya, pembayaran tiket naik Suroboyo Bus dengan menggunakan sampah plastik akan melibatkan bank sampah. Dinas kebersihan dan ruang terbuka hijau (DKRTH) kini tengah menyiapkan konsep kerja sama dengan bank sampah untuk menerapkan sistem pembayaran tersebut.
Sekretaris DKRTH Aditya Wasita menjelaskan, meski membayar dengan sampah plastik, warga tidak lantas membawa sampah ke dalam bus. ’’Jadi, rencananya, ada tempat penukaran di bank sampah,’’ jelasnya kepada Jawa
Pos kemarin (2/2). Penukaran tersebut bisa dilakukan di bank sampah di kelurahan-kelurahan yang saat ini sudah eksis atau bank sampah induk binaan DKRTH.
Bila memungkinkan, semua bank sampah yang dibina DKRTH dilibatkan. Namun, siapa saja yang berminat bisa mendaftarkan diri sebagai pengelola sampahsampah plastik yang ditukarkan untuk naik bus itu.
Dengan begitu, bakal ada dua cara untuk membeli karcis. Yakni, menggunakan uang atau sampah plastik. ’’Prinsipnya sama-sama membeli karcis. Bedanya cuma pakai uang atau sampah,’’ ungkapnya.
DKRTH akan mengatur lebih detail jumlah sampah plastik yang dibutuhkan untuk satu karcis. ’’Yang jelas, nggak mungkin kalau satu botol plastik saja yang dipakai,’’ ucapnya.
Aditya menuturkan, gagasan tersebut merupakan inisiatif wali kota untuk mengurangi sampah plastik di Surabaya. Itu juga meningkatkan kesadaran warga agar tidak langsung membuang sampah plastik tanpa memanfaatkannya kembali. ’’Ini juga positif, bagaimana dengan sampah pun masyarakat bisa menikmati fasilitas umum yang disediakan pemerintah,’’ jelasnya.
Untuk menerapkan sistem tersebut, harus ada perwali yang mengatur. Terutama soal pembiayaan. Pemkot perlu mencari pihak yang siap membiayai tahapan awal penerapan pembayaran karcis bus dengan sampah plastik. Perwali itu juga mengatur besaran sampah plastik yang bisa ditukarkan.