Tahap Pertama Imunisasi Difteri
SURABAYA – Syarmilahtus menangis tersedu-sedu kemarin (1/2). Bukan karena tengah putus cinta, remaja itu ketakutan melihat jarum suntik. Siswi kelas XI IPA-A SMA Hang Tuah 1 tersebut tak sendirian berderai air mata. Puluhan temannya juga demikian. Termasuk para lelaki. Mereka sedang menjalani sesi imunisasi difteri serentak di sekolahnya.
Kepala Puskesmas Krembangan Selatan dr Dayanti Dadiningrum mengungkapkan, ada 1.390 siswa di SMA Hang Tuah 1 yang harus diimunisasi. Itu hanya permulaan. Nanti, seluruh siswa sekolah yang ada di wilayah kerja Puskesmas Krembangan Selatan akan bergiliran mendapat imunisasi difteri. ”Total ada 21.269 siswa,” ujarnya. Jumlah itu tersebar di 8 SMA, 22 SD, 32 TK, dan 48 posyandu. Sasaran imunisasi adalah siswa atau anak usia 1–19 tahun.
Kemarin, sebanyak 10 petugas puskesmas dikerahkan sejak pukul 08.00 di sekolah yang berada di kawasan Jalan Tanjung Sadari itu. ”Dibanding anak SD atau SMP, anak SMA biasanya memang lebih heboh seperti ini,” tuturnya. Kegiatan imunisasi tersebut, jelas dia, merupakan outbreak response immunization (ORI) difteri.
Dalam kegiatan imunisasi serentak itu, dilakukan tiga kali penyuntikan sepanjang 2018. Yakni, Februari, Juli, dan Desember. Para siswa yang ketika Juli sudah lulus bisa tetap diimunisasi. Yakni, dengan pendataan RT dan RW. ”Bisa disuntik ke puskesmas. Pokoknya batas usia sampai 19 tahun kurang satu hari,” jelasnya.