Jawa Pos

Demiz Tolak Polisi Jadi Pj Gubernur

-

BANDUNG – Rencana penunjukan jenderal polisi sebagai penjabat (Pj) gubernur Jawa Barat (Jabar) memicu reaksi beberapa kandidat peserta pilgub Jabar. Penolakan paling kentara muncul dari Deddy Mizwar (Demiz). Bakal calon gubernur yang nyalon bersama Dedi Mulyadi itu tegas menolak Pj gubernur dari perwira tinggi (Pati) Polri.

Deddy khawatir hal itu memengaruh­i proses di pilgub Jabar. Sebab, salah satu bakal calon berasal dari unsur Polri, yaitu Anton Charliyan. ”Kemungkina­n nanti ada keterkaita­n dengan pilkada itu sendiri,” ujar Deddy kepada Jabar Ekspres (Jawa Pos Group).

Dia memerinci, Pj gubernur menjabat mulai 13 Juni. Padahal, coblosan diadakan pada 27 Juni. Di antara waktu itu, kata dia, perlu diwaspadai. ’’Kok tiba-tiba (Pj gubernur) polisi, kontestan (pilgub Jabar) ada dari polisi. Nah, daripada mengundang tanda tanya, mending menurut saya dikaji ulang,” tegasnya.

Deddy juga menganggap rencana itu bertentang­an dengan Undang-Undang (UU) Nomor 10 Tahun 2016 tentang Pilkada yang mengatur penjabat gubernur harus berasal dari pimpinan tinggi madya, bukan institusi lain. ’’Bagaimana juga kemampuan polisi dalam mengelola pemerintah­an daerah,” katanya, bernada tanya.

Sementara itu, Dedi Mulyadi lebih diplomatis. Dia menganggap pilgub Jabar tidak seseram yang dibayangka­n hingga harus menempatka­n Pati Polri sebagai Pj gubernur. Sebab, selama ini kontestasi politik tidak pernah mengalami intervensi dari pihak mana pun dan selalu berlangsun­g aman damai. Dedi mengungkap­kan, selama jalannya pilkada Jawa Barat, tidak pernah terjadi isu SARA. Sebab, masyarakat sudah dewasa serta terbiasa melaksanak­an pesta demokrasi dengan baik. ”Jangankan pilgub yang tingkat resistansi­nya rendah, saya (bupati Purwakarta, Red) bikin pilkades serentak di 150 desa saja berjalan aman,” urainya.

Pendapat berbeda disampaika­n bakal calon wakil gubernur Jawa Barat Uu Ruzhanul Ulum. ’’Saya secara pribadi setuju-setuju saja dan tidak keberatan siapa pun itu. Itu wewenangny­a pusat dan saya serahkan kepada pemerintah pusat,” tuturnya.

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia