Jawa Pos

Gotong Royong Bangun Rumah

-

KONDISI keluarga Khomsah mengundang simpati berbagai kalangan. Banyak yang datang memberikan bantuan. Baik moral maupun material. Kemarin (17/9) puluhan pemuda anggota organisasi masyarakat Cerme membantu membongkar muatan pasir dan urukan tanah. Sebagian mengangkat bata putih.

Mereka tidak sendiri. Beberapa warga serta pemuda desa terlihat membantu menata fondasi. Semuanya bahu-membahu membangun rumah Khomsah yang sebelumnya hanya semiperman­en. ”Kalau material, sebagian (sumbangan, Red) dari kami (PP). Untuk bantuan tenaga, semua terlibat. Warga, karang taruna, dan perangkat desa setempat,” ucap Sekretaris Pemuda Pancasila (PP) Kecamatan Cerme Budi Santoso kemarin.

Terdapat perubahan lokasi pembanguna­n. Rencana awal, rumah Khomsah dibangun di tempat rumah lama berdiri. Lantaran ada sedikit masalah kepemilika­n lahan, letak pembanguna­n rumah bergeser 20 meter ke barat.

Rumah yang ditempati dua orang tua dan dua anak itu memang cukup memprihati­nkan. Dindingnya terbuat dari anyaman bambu. Lantainya masih beralas tanah. Dalam bangunan berukuran 6 x 4 meter tersebut, hanya ada satu tempat tidur. Itu pun sangat sempit. Hanya berukuran 1,8 x 3 meter.

Desain bangunan baru memang tidak luas, tapi lebih luas dari ba- ngunan lama. Ukurannya mencapai 8,5 meter x 3,5 meter. Dinding bangunan sudah menggunaka­n bata. Setidaknya, rumah tersebut lebih layak dari sebelumnya.

Di sisi lain, Kepala Desa Gedangkulu­t Achmad menyebutka­n bahwa beberapa orang turut menyumbang. Namun, mereka enggan menyebutka­n nama. Yang jelas, lanjut dia, pembanguna­n itu menjadi tanggung jawab desa. ”Kalau tidak selesai, nanti kami yang menuntaska­n,” ucapnya.

Achmad menuturkan, banyak warga yang ikut bersimpati. Tidak sedikit yang memberikan bantuan tenaga, pikiran, maupun materi. Semuanya turun tangan. ”Yang penting, keluarga (Khomsah) bisa terbantu,” imbuhnya. ( adi/c16/dio)

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia