Jawa Pos

Sudah Untung Bisa Raih Perak

-

KUALA LUMPUR – Optimisme tim Indonesia meraih medali emas pada hari pertama dipertandi­ngkannya cabang olahraga angkat besi batal terwujud. Dua wakil Indonesia yang tampil di final nomor 56 kg putra, Surahmat, dan 62 kg putra, Eko Yuli Irawan, harus puas dengan hanya meraih perak.

Eko meraih perak setelah membuat total angkatan 306 kg. Hanya berbeda tipis 1 kg di bawah peraih emas lifter Vietnam Trinh Van Vinh yang membukukan total angkatan 307 kg.

Di angkatan snatch, Eko Yuli membuat angkatan terbaik 140 kg, lebih baik daripada Van Vinh yang membuat angkatan 135 kg. Namun, Eko harus menyerah setelah di angkatan clean and jerk hanya mampu membuat angkatan terbaik 166 kg, sedangkan Van Vinh 172 kg.

’’Dengan persiapan yang kurang maksimal, hasil ini sudah sangat baik. Angkatan saya tadi sudah lebih baik dari latihan,’’ ucap Eko. Medali perunggu diraih Myint Kyi dari Myanmar dengan total angkatan 284 kg.

Dalam lima kali penampilan di SEA Games, itulah kali pertama Eko hanya mampu meraih perak. Dari empat penampilan sebelumnya, yakni di Thailand (2007), Laos (2009), Indonesia (2011), dan Myanmar (2013), peraih perak di Olimpiade Rio 2016 itu selalu mampu menggamit emas.

Eko juga sempat mengeluhka­n amburaduln­ya masa persiapan. Termasuk distribusi nutrisi dan suplemen yang tidak lancar selama persiapan menuju SEA Games. ’’Semua persiapan murni dari PB. Tidak ada bantuan lain. Kami latihan di Bandung (kompleks Si Jalak Harupat, Soreang) saja juga tidak pernah dijenguk,’’ ujar dia.

Sementara itu, di kelas 56 kg, Surahmat meraih perak setelah membukukan total angkatan 267 kg. Medali emas kembali dibawa pulang lifter Vietnam Thach Kim Tuan dengan total angkatan 269 kg. Sementara itu, medali perunggu dibawa pulang Thailand melalui Witoon Mingmoon dengan total angkatan 259 kg. (*/c19/ady)

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia