Jawa Pos

FKDM pun Rapat di Warung Tambak

-

UDARA dingin membalut wilayah Kecamatan Jabon. Melewati area tol nonaktif di wilayah tersebut pada pukul 00.00, nyaris tidak ada kendaraan yang melintas. Hanya ada beberapa pemuda yang sedang nongkrong santai di jembatan Kali Porong. Suasananya sepi. Namun, saat memasuki ruas jalan utama Desa Permisan, Jabon, kesibukan langsung kentara dari sebuah tempat yang dikenal dengan Warung Tambak Permisan.

Warung tersebut sangat sederhana, tidak berdekoras­i istimewa. Luasnya tidak lebih dari 50 meter persegi. Cat putih jadi warna satu-satunya di bangunan itu. Meski sederhana dan buka dini hari, warung tersebut tidak pernah sepi. Malah, warung itu sering kekurangan meja dan kursi untuk pembeli. Dua hidangan utama yang jadi primadona adalah rawon dan nasi campur. Olahan menjeng dari kedelai dan kelapa selalu ada dalam setiap porsi rawon.

Fadilah dan adiknya, Sulami, terlihat sibuk melayani para pembeli. Sebuah panci besar berisi kuah rawon dipanaskan. Pembelinya penuh malam itu. Sebagian besar dari mereka adalah para petambak. ’’Sambil menunggu mengisi air tambak, mereka makan dulu di sini,’’ ujar Sulami. Ya, alasan itulah yang membuat Sulami beserta kakaknya membuka warung mulai pukul 00.00. Dua saudara tersebut dibantu Siswanto untuk menjalanka­n warung mereka sejak 6 tahun lalu.

Mereka setia membuka warung pada malam hari untuk mempersiap­kan makan para petambak. Areal tambak di Desa Permisan memang tidak jauh dari warung itu. Dengan sepeda motor, tambak bisa dicapai hanya dalam waktu kurang dari 5 menit. Tidak heran jika para petambak mempunyai waktu untuk sekadar ngopi atau bersantap malam sembari membuka pintu air. Berjualan selama enam jam mulai pukul 00.00–06.00, Sulami dan Fadilah bisa menyajikan 300 piring rawon maupun nasi campur.

Keunikan jam operasiona­l di warung mereka malah menjadi daya tarik. Tidak hanya para petambak, pejabat setempat juga tak jarang melakukan rapat koordinasi keamanan di sana. Misalnya, pada Kamis (8/6). Sembilan warga yang tergabung dalam Forum Kewaspadaa­n Dini Masyarakat (FKDM) Desa Permisan sedang berdiskusi dengan Kepala Desa Permisan Imroatul Usfiyah. Rapat tersebut dibimbing Camat Jabon Agus Sujoko.

Salah satu tugas FKDM adalah menjaga keamanan masyarakat. Dengan begitu, mereka rajin berpatroli pada malam hari. ’’Sebangsa intelijen desa gitu,” ucap Imroatul. Mereka tampak berdiskusi gayeng soal menjaga keguyuban dan ketenteram­an warga. ’’Warung ini jadi base camp juga buat FKDM. Jadi, bisa makan sekalian ronda,” canda Agus, lantas menyantap lahap seporsi nasi campur hidangan Warung Tambak Permisan. (via/c20/ai)

 ?? HANUNG HAMBARA/JAWA POS ?? FAVORIT: Sulami menunjukka­n nasi rawon, menu yang dijual di warungnya.
HANUNG HAMBARA/JAWA POS FAVORIT: Sulami menunjukka­n nasi rawon, menu yang dijual di warungnya.
 ?? HANUNG HAMBARA/JAWA POS ?? SAMBIL MAKAN RAWON: Kades Permisan Imroatul Usfiah (tiga dari kiri) dan Camat Jabon Agus Sujoko (tiga dari kanan) rapat bersama anggota FKDM di Warung Tambak Permisan.
HANUNG HAMBARA/JAWA POS SAMBIL MAKAN RAWON: Kades Permisan Imroatul Usfiah (tiga dari kiri) dan Camat Jabon Agus Sujoko (tiga dari kanan) rapat bersama anggota FKDM di Warung Tambak Permisan.

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia