Gagalkan Pengiriman Rokok Ilegal
Pakai Ekspedisi Bus
BANYUWANGI – Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea Cukai Tipe Pratama Banyuwangi berhasil menggagalkan kiriman barang kena cukai (BKC) atau rokok ilegal di Pelabuhan Ketapang kemarin (15/6). Awalnya, petugas mengetahui adanya peredaran rokok ilegal melalui informan di Probolinggo.
Petugas berhasil mengumpulkan barang bukti berupa sigaret keretek mesin (SKM) mulai Mei sampai Juni 2017. Berdasar keterangan, rokok ilegal itu akan dikirim ke Bali serta dipasarkan ke daerah Muncar dan Kalibaru.
Modusnya adalah mengirim barang melalui jasa ekspedisi bus. Petugas dikelabui dengan cara rokok ilegal ditutupi tumpukan barang elektronik dan suku cadang kendaraan bermotor. ’’Kami cegah penyelundupan pada malam hari,” ujar Kepala Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea Cukai Tipe Pratama Banyuwangi Benyamin Lilipaly.
Berdasar pemeriksaan, petugas berhasil menemukan 12 bal karton rokok yang berisi 98.144 batang rokok. Diperkirakan rokok ilegal itu bernilai Rp 38.825.600 dengan potensi kerugian negara Rp 32.370.600. Sebagian besar barang akan dipasarkan di Muncar karena harganya yang murah. ’’Karena di Muncar sedang musim paceklik, maka peminat rokok murah semakin banyak,” tambah Kepala Sub Seksi Penindakan Rudi Hartono.
Pihak pengawasan dan pelayanan bea cukai juga mengimbau kepada toko, warung, dan masyarakat. Mereka, lanjut Rudi, tidak diperkenankan membeli rokok yang tidak memiliki pita cukai.
Alasannya, sekarang banyak rokok ilegal yang sangat mirip dengan rokok resmi yang dijual di pasaran. ’’Kami tidak ingin semakin luasnya peredaran rokok tanpa pita cukai,” ucap Rudi.
Untuk selanjutnya, barang bukti rokok masih diproses lebih lanjut. Untuk saat ini, rokok ilegal tersebut masuk barang yang dikuasai negara (BDN) dan barang yang menjadi milik negara. ’’Kami masih menunggu proses lebih lanjut,” pungkas Rudi. (cw2/c17/diq)