Menuju Kiblat Fashion Indonesia
SURABAYA – Ajang fashion show terbesar di Jawa Timur, Surabaya Fashion Parade (SFP), kembali digelar mulai kemarin. Tahun ini begitu spesial karena SFP memasuki usia satu dekade. Mengusung tema Decimoda, puluhan desainer menyuguhkan karya terbaik di panggung runway Convention Center Tunjungan Plaza (TP) hingga Minggu (7/5).
Opening ceremony SFP 2017 berlangsung meriah tadi malam (3/5). Panggung megah dengan gemerlap lampu. Tribun dipenuhi penonton. Event tahunan itu resmi dibuka dengan penampilan tarian selamat datang Surabaya. ”Kami berharap menjadi ajang bagi semua. Baik desainer maupun pemula,” ujar General Manager Tunjungan Plaza Steviana Mecano.
Tema Look to East membuka parade pergelaran SFP 2017. Enam desainer menampilkan karya yang menonjolkan sisi kecantikan perempuan Asia. Mereka, antara lain, Dibya Hody (Interim Clothing), Mega Ma (Malea), Stella Lisa (Allets), Marcella (Mari Mare), dan Arief Susanto (DNI). Ada juga brand Happa oleh kolaborasi penyanyi Andien dan Mel Ahyar sebagai desainer tamu.
Andien menyajikan 20 koleksi brand Happa terbaru dengan tema Benang Putus. ”Happa itu menggambarkan Andien banget. Ciri khas selalu punya cerita,” kata penyanyi 31 tahun tersebut. Andien berkolaborasi dengan Mel Ahyar dalam konsep baru Happa. Mereka mengusung cerita budaya yang dikemas dalam pola busana modern.
Founder SFP Dian Apriliana Dewi menjelaskan, event itu menjadi wadah penggalian bakat desainer muda. Mereka dapat belajar lebih luas tentang dunia fashion. ”Bukan hanya desainer, tapi juga untuk para model,” katanya.
SFP diharapkan menjadi salah satu kiblat fashion di Indonesia. Dalam sepuluh tahun SFP, penghargaan Lifetime Achievement Award diberikan kepada pendiri Arva School of Fashion Aryani Widagdo. (bri/c10/ca)